Imbas Corona, Target Digitalisasi SPBU Meleset Lagi

Imbas Corona, Target Digitalisasi SPBU Meleset Lagi

Moch Prima Fauzi - detikFinance
Rabu, 08 Jul 2020 18:41 WIB
Petugas Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan dan Metrologi DKI Jakarta mengecek nozzle dan mesin pengisi bahan bakar di SPBU Pertamina yang viral di Condet, Senin (26/3/2018)
Ilustrasi/Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom
Jakarta -

Program Digitalisasi SPBU (IT nozzle) kembali melenceng dari target penyelesaian 30 Juni 2020. Ini berarti sudah terjadi empat kali perubahan target dari yang pertama pada 31 Desember 2018, kedua 28 Juni 2019, dan ketiga pada 31 Desember 2019.

Hingga 30 Juni 2020, capaian status Berita Acara Serah Terima (BAST) sebesar 44,80% atau sejumlah 2.472 SPBU dari total 5.518 SPBU seluruh Indonesia.

"Sampai Juni 2020 di mana itu komitmen yang disepakati pada 11 Februari 2020 sampai hari ini belum maksimal. ATG (Automatic Tank Guide) yang mau dipasang di 5.518 SPBU baru 87,33%," ujar Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa saat konferensi pers Pelaksanaan Program Digitalisasi SPBU PT. Pertamina (Persero), di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun rincian progres Digitalisasi SPBU hingga 30 Juni 2020 sebagai berikut:

1. 4.819 SPBU atau sebsar 88,33% telah terpasang ATG
2. 3.060 SPBU atau sebesar 55,45% telah terpasang EDC LinkAja
3. 1.268 SPBU atau sebesar 22,98% telah mencatat nomor polisi melalui EDC
4. 1.577 SPBU atau sebesar 28,58% telah terdigitalisasi dan memproduksi data yang dapat diakses melalui dashboard PT Pertamina.

ADVERTISEMENT

Melesetnya target penyelesaian Digitalisasi SPBU ini salah satunya diakibatkan oleh pandemi Corona. Dijelaskan Enterprise Project Director utk Digitalisasi SPBU Pertamina, PT. Telkom Indonesia, Judi Ahmadi, adanya pandemi Corona ini membuat tim di lapangan harus menerapkan protokol kesehatan yang mengakibatkan terkendalanya Digitalisasi SPBU.

"Kedua terus terang waktu operasi SPBU ini juga tidak ada hentinya. Kalau pun berhenti juga hanya 2-3 jam. Ini yang mengatur waktunya harus cermat sekali sehingga (operasional) SPBU tidak terganggu," ungkap Judi.

Hal senada juga dikatakan PJS. SVP Retail Marketing dan Sales PT. Pertamima (Persero), Yanuar Budi Hartanto. Menurutnya pandemi ini membuat penginstallan di SPBU terganggu. Sebagaimana diketahui, akibat pandemi Corona pemerintah daerah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar.

"Sehingga ini yang mengakibatkan target ini belum bisa tercapai dan kita akan mengejar sampai akhir Agustus 2020," kata Yanuar.

"Targetnya semua terintegrasi bukan hanya pemasangan. Jadi akan terintegrasi di Agustus 2020," pungkasnya.

(prf/hns)

Hide Ads