Target rasio elektrifikasi 100% atau semua wilayah terlistriki pada tahun ini diperkirakan tak tercapai. Sebab, upaya untuk mengejar rasio elektrifikasi ini terkendala oleh COVID-19.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menjelaskan, realisasi rasio elektrifikasi sampai Juni 2020 sebesar 99,09%. Angka ini sedikit meningkat dibanding Maret 2020 yakni 98,93%.
Dia melanjutkan, target 100% itu tidak tercapai karena proyek listrik 443 desa mesti ditunda hingga tahun depan karena dampak Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan karena ada COVID ini dan teman-teman juga sudah dengar kita mencanangkan ada 443 desa dilistriki dalam rangka mencapai rasio elektrifikasi. Tapi pada perjalanannya program tersebut postponed (tertunda) 2021 itu artinya capaian rasio elektrifikasi 2020 kemungkinan besar tidak akan sampai 100%," katanya dalam teleconference, Kamis (30/7/2020).
Sementara itu, dia menjelaskan, realisasi rasio elektrifikasi dari 2015 hingga 2018 mengalami kenaikan yang signifikan. Tahun 2015, rasio elektrifikasi hanya 88,30% kemudian melesat sampai 98,30% di tahun 2018.
Setelah 2018 pertumbuhannya landai karena wilayah yang akan dilistrik semakin sulit ditembus.
"Kenapa 2015 sampai 2018 tajam naiknya sementara tahun-tahun selanjutnya landai karena perlu dipahami sisanya itu untuk saudara-saudara yang kebetulan bermukimnya makin sulit dijangkau PLN," terang Rida.
(acd/zlf)