Semarang -
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 'memaksa' proyek pembangunan pipa gas ruas Cirebon-Semarang segera rampung. Ia meminta pertengahan bulan September 2020 pembangunan harus segera dimulai.
"Saya tidak menekan, tapi saya memaksa. Tapi jangan stres, kalau stres sistem imun turun," kata Ganjar dalam rapat Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Pipa Transmisi Ruas Cirebon - Semarang yang digelar di Hotel PO Semarang, Selasa (11/8/2020).
Untuk diketahui, Berdasarkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN), pada tahun 2006 BPH Migas telah melelang ruas transmisi yang salah satunya adalah ruas CISEM (Cirebon-Semarang) dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) ditetapkan sebagai pemenang lelang dengan spesifikasi penawaran lelang adalah diameter 28", panjang 255 Km, kapasitas desain 350-500 MMSCFD, nilai investasi US$ 169,41 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Groundbreaking baru dilakukan Februari 2020, maka rapat koordinasi digelar dan mengundang pemangku wilayah yaitu Gubernur Jawa Tengah. Dalam rapat itu Ganjar langsung mencecar pihak PT Rekind dan menanyakan apa kendalanya. Pihak Rekind menyatakan soal gas shipper belum rampung, sedangkan gas shipper merupakan kewenangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
"Rekind (duduk) berdekatan dengan PGN apa yang kau minta?" tanya Ganjar.
Langsung klik halaman selanjutnya.
Dirut PT Rekind Yanuar Budinorman dan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT PGN Tbk Syahrial Mukhtar yang duduk berdekatan bergantian menjawab Ganjar. Mereka juga diminta agar pembangunan segera dimulai pertengahan September.
"Saya harap September tidak akhir, tengah ke depan. Kalau berkaitan dengan gas shipper sudah ya," ujar Ganjar.
Dalam rapat itu Ganjar juga berbagi nomor telepon degan PT Rekind dan PT PGN. Ganjar berharap jika memang ada kendala, pihaknya siap membantu agar proyek strategis nasional itu segera rampung.
"Kalau punya kendala saya bantu, kalau ada yang minta duit saya tindak. Ini proyek strategsi nasional," katanya.
Pipa Ruas Transmisi Cirebon - Semarang akan mendukung kebutuhan energi dan bahan baku untuk pengembangan kawasan industri di wilayah Batang, Kendal, Industri Metanol, pembangkit tenaga listrik dan pemenuhan kebutuhan Kilang Balongan. Maka dengan pipa tersebut dinilai lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
"Kalau menggunakan gas itu clean, murah. Sekarang ini bukan lagi wacana," kata Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa.
Hasil kesimpulan pada rapat tersebut yaitu PT Rekind segera melakukan pembangunan pipa pada September 2020, kemudian mendorong PT Rekind segera menandatangani Gas Transportation Agreement (GTA) dengan PT PGN Tbk untuk memperoleh Final Investment Decision (FID).
Selanjutnya, PT PGN Tbk siap menjadi Shipper untuk Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon - Semarang sesuai kesiapan demand. Terakhir, kan dilakukan rapat secara berkala untuk memonitor perkembangan pembangunan Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon - Semarang dengan melibatkan Komisi VII DPR RI, BPH Migas, PT Rekind dan PGN Group sesuai permintaan Gubernur Jawa Tengah.
Simak Video "Video: Korban Luka Akibat Ledakan Pipa Gas di Malaysia Jadi 112 Orang "
[Gambas:Video 20detik]