Nggak Malu! 6.000 Mobil Pakai Stiker Sindiran demi Isi BBM Subsidi

Nggak Malu! 6.000 Mobil Pakai Stiker Sindiran demi Isi BBM Subsidi

Agus Setyadi - detikFinance
Jumat, 28 Agu 2020 16:53 WIB
Penampakan mobil yang menempel stiker khusus untuk isi BBM Premium
Foto: Dok. PT Pertamina (Persero)
Banda Aceh -

PT Pertamina menyebut sudah memasang stiker sindiran pada 74.049 mobil pengguna BBM subsidi. Di antara jumlah itu, ada dua ribu mobil mewah premium dan empat ribu mobil modern solar yang ikut memasang stiker tersebut.

Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo, mengatakan, stiker yang sudah dipasang yaitu 29.359 stiker untuk pengguna premium serta 44.690 stiker solar. Pemasangan stiker itu juga dilakukan mobil mewah serta kendaraan keluaran terbaru.

"Dari 29.539 stiker premium yang ditempel, sekitar 2 ribuan pemilik kendaraan mewah tetap rela memasang stiker yang bertuliskan 'bukan untuk masyarakat yang pura-pura tidak mampu' itu. Di antaranya mobil jenis toyota Innova dan Honda Jazz keluaran baru," kata Roby kepada wartawan, Jumat (28/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara stiker solar, jelas Roby, sekitar 4 ribuan-nya terpasang di kendaraan modern masa kini seperti Mitsubishi Pajero dan Toyota Innova. Sehingga totalnya ada 6.000 mobil tergolong mewah atau keluaran terbaru yang masih 'minum' BBM subsidi

Roby mengatakan pabrikan kendaraan padahal sudah mencantumkan dalam buku panduan agar kendaraan menggunakan BBM diesel dengan minimum Cetane Number (CN) 51.

ADVERTISEMENT

"Program ini berdampak pada konsumsi BBM. Dalam sepekan masa sosialisasi dan pemasangan stiker, tercatat penyaluran premium dan solar subsidi mengalami penurunan," ujar Roby.

Konsumsi rata-rata harian premium pada tanggal 19 hingga 25 Agustus mencapai 454 ribu liter, jelasnya, turun dibanding rerata harian normal bulan Juli sejumlah 456 ribu liter. Roby menyebut, penggunaan stiker juga berdampak ke konsumsi BBM berkualitas karena sebagian malu menggunakan stiker.

"Konsumsi BBM berkualitas menunjukkan peningkatan. Konsumsi rata-rata harian Pertalite mencapai 1.083.000 liter perhari. Meningkat dibanding rata-rata harian normal bulan Juli sejumlah 1.039.000 liter. Pertamax juga naik, sebanyak 264 ribu liter per hari dibanding harian normal bulan Juli yang mencapai 234 ribu liter," ujarnya.

"Kenaikan konsumsi juga terjadi pada Dexlite. Pada sepekan pelaksanaan program, konsumsinya mencapai 30 ribu liter per hari. Naik dibanding rata-rata harian normal bulan Juli sejumlah 15 ribu liter. Untuk Dex, konsumsi sebanyak 4 ribu liter per hari, sedangkan harian normal bulan Juli sebanyak 3 ribu liter," sambungnya.




(agse/hns)

Hide Ads