Harga minyak dunia tercatat turun penurunan pada Senin (7/9). Hal ini disebabkan pemangkasan harga yang dilakukan Arab Saudi untuk wilayah Asia selama lima bulan ke depan dan ketidakpastian permintaan dari China.
Mengutip Reuters harga minyak mentah Brent LCOc1 diperdagangkan US$ 42 per barel atau turun 66 sen. Kemudian minyak mentah West Texas Intermediate AS CLc1 turun 59 sen atau 1,5% menjadi US$ 39,18 per barel.
Broker minyak PVM Tamas Varga mengungkapkan kondisi ini menimbulkan sentimen negatif untuk pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suasana menjadi pesimis dan akan menimbulkan sentimen negatif," kata Varga dikutip dari Reuters, Senin (7/9/2020).
Baca juga: Rusia Sebut Harga Minyak Bakal Pulih 2021 |
Eksportir minyak utama dunia, Arab Saudi, memangkas harga jual resmi Oktober untuk minyak mentah Arab Light yang paling banyak dijual ke Asia sejak Mei.
"Penurunan itu ditafsirkan oleh pasar sebagai tanda bahwa pemulihan permintaan di kawasan itu, rumah bagi konsumen minyak terbesar kedua dan ketiga, kehabisan tenaga," kata analis Rystad Energy Paola Rodriguez-Masiu.
China, importir minyak terbesar dunia yang telah mendukung harga dengan rekor pembelian, mengurangi impor minyak pada Agustus.
"Ada begitu banyak ketidakpastian yang berkaitan dengan ekonomi China dan hubungan mereka dengan negara-negara industri utama, dengan Amerika Serikat dan saat ini, bahkan Eropa," ujar Keisuke Sadamori, Direktur Energi dan Keamanan di Badan Energi Internasional.
(hns/dna)