PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) hari ini melakukan commissioning atau uji coba produksi fasilitas Bio-CNG (Compressed Natural Gas) Plant di Muara Wahau, Kalimantan Timur. Pabrik ini akan menghasilkan listrik sebesar 1,2 MW serta gas biometana dengan kapasitas 280 m3 per jam.
Direktur Utama Perseroan, Andrianto Oetomo mengatakan pembangunan proyek BioCNG Plant merupakan salah satu komitmen DSNG untuk menjalankan konsep circular economy dengan meminimalisir limbah pabrik kelapa sawit dan polusi, melalui pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan serta regenerasi sistem alam. Pabrik ini merupakan pengolah limbah cair atau palm oil mill effluent (POME) yang mengandung gas metana (CH4).
Fasilitas Bio-CNG yang dibangun sejak akhir tahun 2018 tersebut merupakan upaya nyata untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sekaligus menghemat penggunaan solar secara signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bio CNG Plant yang dibangun dengan memanfaatkan limbah cair dari 1 PKS (pabrik kelapa sawit) dengan kapasitas olah 60 ton TBS (Tandan Buah Segar) per jam, akan menciptakan pengurangan emisi gas rumah kaca sebanyak lebih dari 50.000 ton CO2, yang setara dengan penanaman lebih dari 800.000 pohon atau berkurangnya 11.000 unit kendaraan penumpang atau setara dengan melakukan daur ulang atas 17.000 ton sampah," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Pabrik Bio-CNG ini, kata dia, akan menghasilkan listrik dengan kapasitas 2 x 0,6 MegaWatt sehingga total power yang dihasilkan adalah 1,2 MegaWatt. Energi listrik yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk proses pengolahan Palm Kernel di Kernel Crushing Plant (KCP) serta proses Produksi BioCNG Plant ini sendiri.
Sedangkan sisa kelebihan gas akan dikompres menjadi Biomethane Compressed Natural Gas yang kemudian disimpan di dalam tabung dan dikemas dengan cara yang aman terhadap pekerja dan lingkungan. Bio-CNG yang telah dikemas di dalam tabung akan didistribusikan menggunakan truk yang juga menggunakan bahan bakar Bio-CNG ke seluruh emplasmen (perumahan karyawan) dan PKS lainnya di areal DSN Group Muara Wahau untuk digunakan sebagai bahan bakar pengganti pembangkit listrik Konvensional berbahan bakar Solar.
"Dengan adanya energi terbarukan dari Bio-CNG ini, Perseroan juga menghemat sedikitnya 2 juta liter solar per tahun, yang selama ini dipakai untuk bakar pabrik kelapa sawit dan KCP," katanya.
(das/eds)