Dua Gedung Kementerian ESDM Raih Penghargaan Hemat Energi se-ASEAN

Dua Gedung Kementerian ESDM Raih Penghargaan Hemat Energi se-ASEAN

Abu Ubaidillah - detikFinance
Jumat, 18 Sep 2020 22:05 WIB
Gedung Kementerian ESDM
Foto: ESDM
Jakarta -

Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yakni Gedung Heritage dan Gedung Chairul Saleh menjadi pemenang dalam lomba gedung hemat energi pada ajang ASEAN Energy Awards 2020. Pengumuman dan penganugerahan akan dilaksanakan pada The 38th ASEAN Ministers on Energy Meeting di Da Nang, Vietnam, November 2020 mendatang.

"Gedung Heritage sebagai 1st runner-up pada kategori Small & Medium Green Building, sementara Gedung Chairul Saleh sebagai 2nd runner-up untuk kategori Small & Medium Energy Management in Building," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, dalam keterangan tertulis, Jumat (18/9/2020).

Agung mengatakan dengan raihan ini, diharapkan gedung-gedung di lingkungan Kementerian ESDM lainnya bisa ikut serta pada ASEAN Energy Awards di tahun-tahun berikutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap gedung-gedung di lingkungan Kementerian ESDM dapat diikutsertakan secara bergantian pada ajang yang sama di tahun berikutnya. Partisipasi dalam kompetisi ini juga diharap dapat mendorong pengelola gedung dan pegawai Kementerian ESDM menerapkan pola hidup hemat energi," ungkapnya.

Gedung Heritage adalah tempat Menteri ESDM, Arifin Tasrif berkantor. Gedung ini adalah gedung bersejarah yang telah direnovasi pada 2016 dan ditransformasi menjadi near-zero energy building. Pada tahun 2017, bangunan ini telah terpasang 441 panel surya dengan kapasitas 86 kWp atau setara 44,2% dari total kapasitas listrik terpasang.

ADVERTISEMENT

Sistem energi terbarukan ini bisa menghasilkan energi 70.080 kWh/tahun dan menghasilkan penghematan hingga 7.008 USD per tahun. Untuk mengurangi dampak lingkungan, Gedung Heritage juga menambahkan sistem energi terbarukan lainnya dan ditargetkan menjadi bangunan nett zero energy pada tahun 2024.

Gedung Heritage juga didesain dengan konsep green & healthy building dengan geometri bangunan menghadap utara-selatan, memanfaatkan pencahayaan alami, menyediakan bukaan ventilasi di sekeliling bangunan, dan dikelilingi dengan 28 jenis pepohonan yang berfungsi melindungi bangunan dari sinar matahari langsung dan mengurangi pencemaran udara. Ini membuat pengguna gedung dapat meningkatkan produktivitas, kesejahteraan, dan kualitas udara dalam ruangan yang sehat.

Ada pula kendaraan ramah lingkungan berupa 3 unit motor listrik dan 2 unit sepeda listrik dilengkapi dengan 5 unit stasiun pengisian tenaga listrik di kawasan Kementerian ESDM sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon.

Sementara itu, Gedung Chairul SAleh atau Gedung Kantor Sekretariat Jenderal juga mengimplementasikan program manajemen energi sejak tahun 2016. Program ini dilakukan untuk menghemat energi tiap tahunnya dengan besar penghematan didasarkan pada baseline program konsumsi energi di tahun 2016.

Di tahun 2017, upaya penghematan energi ini dilakukan dengan memasang energi terbarukan berupa panel surya dengan kapasitas 34 kwp. Upaya tersebut berhasil menghasilkan penghematan energi hingga 81.156 kWh atau 5,39% dari konsumsi energi tahun 2016.

Kemudian di tahun 2018 dan 2019, program penghematan energi difokuskan pada pola operasional bangunan yang didasarkan pada green operation & maintenance. Program ini dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan keahlian pengelola bangunan dalam mengoperasikan dan memelihara bangunan, serta melibatkan karyawan dalam aktivitas penghematan energi. Gedung ini pada tahun 2018 memperoleh penghematan energi hingga 308.029 kWh atau 20,5% dari konsumsi energi tahun 2016.

Lalu pada tahun 2019, upaya penghematan energi terus dilangsungkan dengan pola yang sama mengandalkan pola operasional yang didukung dengan penggunaan energi terbarukan dan building automation system (BAS) untuk menjalankan peralatan listrik. Gedung ini pun memperoleh penghematan energi hingga 318.700 kWh atau 21,17% dari konsumsi energi tahun 2016.

Dalam upaya efisiensi energi, Gedung Chairul Saleh telah mengembangkan program penghematan energi. Setiap bulan, pihak manajemen bangunan terus mengevaluasi dan mengaudit untuk meningkatkan target penghematan energi.

Memasuki tahun 2020, gedung ini juga telah menerapkan ISO 50001 sistem manajemen energi: 2018. Selain itu saat ini juga tengah direncanakan tambahan energi terbarukan, yakni energi bayu atau angin. Gedung ini menargetkan pengurangan konsumsi energi hingga 25% dari konsumsi energi di tahun 2016.




(ega/hns)

Hide Ads