Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam mempertanyakan soal proyek pipa gas Cirebon-Semarang yang pembangunannya tak berjalan. Hal ini disampaikan Ridwan dalam rapat kerja bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Ridwan menyoroti ada dua BUMN yang membuat pembangunan pipa gas mandek. Dua BUMN itu adalah PGN dan Rekayasa Industri (Rekind), kedua perusahaan pelat merah itu disebut saling jaga gengsi.
"Soal pipa Semarang-Cirebon, ini pak Menteri harus turun tangan karena ini nggak jalan. Saya telusuri ini ada dua BUMN saling jaga gengsi, PGN dan Rekind," ungkap Ridwan dalam rapat kerja virtual Komisi VII dengan Arifin, Rabu (23/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ridwan mengatakan masalah yang terjadi adalah kurangnya demand alias permintaan gas dari industri. Menurutnya dijanjiikan pembangunan pipa gas berjalan di akhir September namun hingga kini masih belum ada perkembangannya.
"Ini harus segera turun pak, jangan tunggu telur dan ayam, jangan tunggu demandnya pasti, yang saya dengar ini yang jadi masalah ini shipper dan demand . Janjinya juga akhir September jalan, tapi sampai akhir bulan ini belum ada penugasan," ungkap Ridwan.
Arifin pun menjawab Ridwan, menurutnya saat ini pihaknya sedang mengkaji masalah pada pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang untuk diselesaikan. Dia mengakui yang jadi masalah adalah belum adanya off taker alias pihak yang menampung dan mendistribusikan gas.
"Terkait pipa ini jadi kajian kita sekarang, material gas sudah disiapkan kita alokasikan sumber gas Jawa Timur untuk dialihkan ke Jawa Tengah, saat ini menunggu off taker, yang menang tender ini Rekind dan baru dilaksanakan tahun ini," jelas Arifin.
Arifin juga mengatakan saat ini pembeli potensial dari gas yang disalurkan hanya sedikit. Dia mengatakan kemungkinan saat ini pembangunan pipa gas akan dilakukan bertahap.
"Investasinya ini besar karena memang kapasitasnya besar, kurang lebih 300 MMSCFD, sedangkan potential buyer cuma ada 40 MMSCFD mungkin ada tahapan yang mau dipasang, di mana dulu di mana dulu. Kami akan kaji masalah ini," ujar Arifin.
Dari catatan detikcom, pembangunan pipa gas ini sudah dilakukan groundbreaking sejak Februari 2020, namun hingga kini belum berjalan. PT Rekayasa Industri (Rekind) sendiri ditetapkan sebagai pemenang lelang untuk membangun pipa gas.
Spesifikasinya pipa yang akan dibangun berdiameter 28", panjang 255 Km, kapasitas desain 350-500 MMSCFD. Dengan nilai investasi US$ 169,41 juta. Sementara itu, PT PGN akan bertugas menjadi shipper atau pihak yang mengambil dan mendistribusikan gas.
Pipa gas Cirebon-Semarang dibangun untuk mendukung kebutuhan energi dan bahan baku untuk pengembangan kawasan industri di wilayah Batang, Kendal, Industri Metanol, pembangkit tenaga listrik dan pemenuhan kebutuhan Kilang Balongan.
(eds/eds)