Potensi Energi Terbarukan Capai 400 GW, Ini Langkah Kemen-ESDM

Potensi Energi Terbarukan Capai 400 GW, Ini Langkah Kemen-ESDM

Angga Laraspati - detikFinance
Rabu, 23 Sep 2020 17:28 WIB
Kementerian ESDM
Foto: Kementerian ESDM
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menghadiri The 11th Clean Energy Ministerial Meeting (CEM 11) and The 5th Mission Innovation (MI-5). Dalam pertemuan internasional yang digelar virtual tersebut, Arifin memaparkan langkah-langkah strategis pemanfaatan energi bersih yang telah dilakukan Indonesia.

Arifin mengungkapkan Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang sangat besar. Dengan potensi yang mencapai 400 Gigawatt (GW), pengaturan suplai dan penggunaan energi menjadi langkah penting yang harus dilakukan.

"Kami memiliki potensi energi terbarukan yang besar, mencapai 400 GW. Dan sangat penting bagi kami untuk mengatur sistem pemanfaatan energi. Kami melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatur (pemanfaatan) energi ini," ujar Arifin dalam keterangan tertulis, Rabu (23/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun langkah pertama yang dilakukan adalah optimalisasi penggunaan sumber energi domestik. Dalam hal ini adalah mendorong penggunaan energi terbarukan, misalnya dengan mengganti pembangkit listrik tenaga diesel dengan sumber energi bersih, seperti gas dan energi terbarukan.

"PT PLN tengah meluncurkan program konversi dari pembangkit listrik bertenaga diesel menjadi energi terbarukan dengan kapasitas 2 GW di lebih dari 2.000 lokasi di seluruh negeri," tandas Arifin.

ADVERTISEMENT

Langkah yang kedua, lanjut Arifin adalah melakukan efisiensi energi, baik di sisi suplai maupun permintaan (demand). Efisiensi dilakukan dengan mendorong implementasi target efisiensi energi pada gedung dan industri.

Selanjutnya, Arifin menyebutkan Indonesia juga mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dari 84,3% menjadi 98,8%, khususnya untuk mendukung program elektrifikasi di daerah terluar dan terpencil.

"Saat ini kami sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Waduk Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 Megawatt (MW). Proyek ini akan meningkatkan bauran energi di sistem kelistrikan Jawa-Bali secara signifikan," jelasnya.

Selain itu, Indonesia juga mengembangkan terobosan dalam mengurangi emisi dari pembangkit listrik dengan sumber energi batubara.

"Kami juga mendorong penggunaan clean coal technology dan biomass co-firing with coal untuk mengurangi emisi," imbuhnya.

Di sisi lain, Indonesia memiliki sumber biomassa yang sangat besar, yakni dari hutan, pertanian, dan sampah, yang sangat penting digunakan sebagai energi alternatif pengganti sumber energi fosil. Dengan mengembangkan biofuel, Indonesia secara bertahap mengurangi penggunaan sumber energi fosil dengan biodiesel dan membangun green refinery untuk memaksimalkan potensi sawit yang dimiliki.

Arifin juga menegaskan, bersama negara anggota CEM, Indonesia siap untuk berpartisipasi dalam Biofuture Platform Initiative in Accelerating the Transition to a Sustainable Low-Carbon Bioeconomy, dengan mendorong penggunaan potensi bioenergi di Indonesia.

Guna mendukung komitmen global dalam mengurangi emisi, Indonesia telah menetapkan target 23% energi terbarukan dalam bauran energi Indonesia tahun 2025. Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi emisi hingga 29% pada 2030 dan 41% sesuai dengan skenario mitigasi.

"Untuk mencapai target yang ambisius tersebut, Pemerintah Indonesia membutuhkan dukungan dan bantuan dari rekan-rekan di seluruh dunia," ujarnya.

Di saat bersamaan, untuk meningkatkan investasi energi terbarukan, Indonesia tengah mempersiapkan kebijakan tarif yang menarik bagi sumber energi dari energi terbarukan dan melakukan program Government Drilling untuk membantu pengembang dalam melakukan eksplorasi panas bumi.

Sebagai penutup, Arifin menegaskan Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi secara global untuk mendukung pemulihan ekonomi dunia. Indonesia juga sangat mengapresiasi kerja sama dengan anggota CEM.

"Pandemi COVID-19 hendaknya dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk mempromosikan energi bersih, energi terbarukan, dan efisiensi energi. Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dalam mendukung pemulihan ekonomi dunia, meredakan dampak pandemi, dan mempercepat transisi energi bersih secara global," pungkasnya.




(mul/mul)

Hide Ads