Kementerian BUMN buka-bukaan soal rencana PT Pertamina (Persero) ke depan. Jika tidak ada halangan, Pertamina akan menjual baterai kendaraan listrik atau EV battery.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, saat ini Pertamina tengah diminta untuk mengkaji seberapa lama energi fosil akan digunakan.
"Pertamina sebagai energi, Pertamina akan fokus ke depan, lagi minta untuk dihitung sampai berapa lama energi fosil tetap digunakan dan titik tertentu nanti kita akan masuk ke baterai," katanya dalam diskusi online, Senin (28/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arya bilang, Menteri BUMN Erick Thohir ke Korea Selatan, dan melakukan negosiasi terkait pengembangan baterai kendaraan listrik ini.
"Dalam konsep EV battery ini kan kemarin Pak Erick ke Korea ya, lagi bernegosiasi dengan yang membuat produk EV battery terbesar di dunia, termasuk di China. Ada dua itu LG dan dari China," katanya.
Ia menambahkan, ke depan Pertamina akan menjadi perusahaan yang memproduksi EV battery. Sementara, PT PLN (Persero) menjadi pemasok listrik.
"Pertamina nantinya ke depan akan jadi perusahaan yang memproduksi EV battery. Dia akan berubah dari menjual energi fosil menjadi energi baterai, ini ke depan. Kemudian nanti PLN akan menjadi pemasok listrik," ujarnya.
(acd/hns)