Tambang Emas di Papua Jadi Incaran Freeport dan Antam

Tambang Emas di Papua Jadi Incaran Freeport dan Antam

Herdi Alif Alhikam - detikFinance
Rabu, 30 Sep 2020 05:30 WIB
Harga emas terus merangkak naik. Hari ini, harga emas Antam bahkan tembus Rp 1 juta. Pergerakan harga emas ini pun diperkirakan masih akan mengalami kenaikan.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

PT Aneka Tambang (Antam) bakal menggarap tambang emas di Wabu, Papua. Hal ini diungkapkan oleh Dirut Holding BUMN Tambang MIND ID Orias Petrus Moedak.

Orias menyebut hal ini sesuai dengan permintaan Pemda Papua. Gubernur Papua sudah mengirimi surat ke MIND ID untuk meminta blok tambang Wabu bisa digarap BUMN.

Menindaklanjuti permintaan itu, Orias mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Hasilnya, Erick pun menyetujui permintaan menggarap blok tambang emas tersebut, dan akan menugaskan Antam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengenai Wabu itu memang ada permintaan kerja sama dari Pemda Papua jadi gubernur kirim surat ke saya dan saya sudah ketemu dengan pak Menteri BUMN juga dan Menteri ESDM. Sesuai arahan dari pak Menteri BUMN itu akan diserahkan kepada Antam," ujar Orias di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (29/9/2020).

Menurutnya, selama ini Antam sudah memiliki pengalaman untuk mengelola emas makanya dipilih untuk menggarap blok Wabu.

ADVERTISEMENT

"Karena memang Antam kan ahlinya kan dari dulu yang ngurus emas ya," kata Orias.

Orias bercerita blok tambang tersebut sebelumnya merupakan wilayah tambang PT Freeport Indonesia. Saat Freeport menerbitkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) blok Wabu disepakati untuk dikembalikan ke negara.

"Seperti yang sudah beredar itu memang potensinya besar waktu itu kan. Ini wilayahnya Freeport ya, jadi itu diserahkan kembali sesuai dengan kesepakatan, dan saat diterbitkannya IUPK untuk Freeport itu lahan yang dikembalikan kepada negara," ungkap Orias.

Lalu kapan blok tambang Wabu akan mulai digarap? Klik halaman selanjutnya

Orias sendiri belum tahu kapan Antam akan resmi mendapatkan tugas menggarap blok Wabu. Terlebih lagi menurutnya proses administrasi akan terhambat di tengah kondisi pandemi COVID-19.

"Karena kondisi COVID yah, jadi sementara masih di-hold. Yang sekarang memang sudah ditunjuk Antam nanti kita atur waktunya," ujar Orias.

Selain itu, saat ini Orias pun mengatakan sedang menunggu balasan dari Menteri ESDM Arifin Tasrif soal penetapan Antam menggarap tambang emas di Wabu.

"Penetapan kan harus dari Menteri ESDM juga dan itu kami akan surati ke Menteri ESDM, baru menjawab surat dari Gubernur Papua," kata Orias.

Emas sendiri hingga kini masih menjadi komoditas yang cukup menggiurkan. Bahkan, di tengah pandemi, Orias menyebutkan harga emas cenderung tidak mengalami penurunan seperti komoditas tambang lainnya.

Di tengah kondisi penurunan dari banyak komoditas tambang, harga emas naik 25%. Menurutnya, memang selama pandemi banyak orang yang mengalihkan investasinya ke emas.

"Tapi emas ini malah mengalami peningkatan 25% dibanding tahun lalu. Mengalami peningkatan sejak Mei dan Juni, memang ini selama pandemi banyak yang investasi emas," ujar Orias.



Simak Video "Video: Lahan Pertanian Tercemar, Warga Cihaur Tuntut Penutupan Tambang Emas"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads