Presiden Venezuela Nicolas Maduro berjanji akan meningkatkan produksi dan distribusi bahan bakar minyak (BBM). Mengingat saat ini negara itu mengalami krisis bahan bakar. Venezuela akan mendapatkan bahan bakar baru setelah tanker kedua dari tiga tanker Iran sampai.
Selain alami krisis minyak, salah satu negara pendiri Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC ) mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat (AS) yang melumpuhkan impor dan ekspor. Kini bahan bakar di stasiun perusahaan minyak milik negara Petroleos de Venezuela sangat ditunggu masyarakat.
"Bensin yang kami beli dari luar negeri untuk Oktober akan tiba, dan kami melakukan pembelian untuk bulan-bulan berikutnya," kata Maduro dikutip dari Reuters, Kamis (1/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski telah membeli bahan bakar, Maduro mengatakan akan menyusun rencana baru untuk beberapa hari mendatang. Warga Venezuela akan diminta membatasi pengisian bensin. Pengisian akan ditentukan tergantung nomor plat kendaraan. Pemerintah Venezuela tahun ini juga membatalkan subsidi bahan bakar yang telah berlangsung lama.
Menurut sumber pelacakan kapal tanker Refinitiv Eikon kapal Iran, Fortune mencapai zona ekonomi eksklusif Venezuela pada pukul 1:45 pagi waktu setempat (0545 GMT). Sebelumnya kapal Forest berlabuh di pelabuhan El Palito, Venezuela pada Senin lalu.
The Forest diperkirakan membawa 272.000 barel bahan bakar. Unit pemecahan katalitik cairan kilang (FCC) baru-baru ini telah memulai kembali produksi bensin setidaknya 30.000 bpd barel per hari.
Satu-satunya kilang lain yang memproduksi bensin di Venezuela adalah kilang Cardon, dengan produksi sekitar 25.000 bpd. Kapal ketiga Iran, Faxon, akan tiba akhir pekan ini.
(ara/ara)