PT Pertamina (Persero) memproyeksikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) penugasan jenis Premium sebanyak 11 juta kiloliter (KL) tak akan mencapai target hingga akhir 2020.
CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina Mas'ud Khamid menjelaskan bahwa perkiraan penyaluran BBM Premium penugasan sampai akhir tahun hanya mencapai 8,7 juta KL. Hingga kini penyalurannya sudah 6,7 juta KL.
"Di tahun 2020 year to date September, dari plan kami 11 juta KL, Alhamdulillah kami bisa mengelola di 6,7 juta KL, dan proyeksi kami sampai akhir tahun itu ada di 8,7 juta KL sampai dengan akhir tahun," kata dia dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (5/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data yang dia paparkan, penyaluran Premium penugasan pada 2018 juta tak mencapai target, yakni dari kuota 11,8 juta KL hanya terdistribusikan 10,8 juta KL.
Sementara pada tahun lalu, penyaluran BBM Premium penugasan mengalami peningkatan kuota karena bertambahnya wilayah penugasan dari pemerintah kepada Pertamina, yakni Jawa, Madura dan Bali (Jamali).
"2019 dari 11,0 juta KL menjadi 11,6, ini karena di pertengahan tahun 2018 ada penugasan Jamali, sebagai bagian dari Premium di Jamali sebagai bagian dari BBM penugasan, dan ini kami harus membuka 571 outlet Premium baru, dan outlet baru yang kami buka ini berasal dari kami mematikan outletnya Pertamax biar kita ketahui bersama," tambahnya.
Baca juga: Pertamina Mau Pangkas Penjualan Premium? |