PT Rekayasa Industri (Rekind) resmi mundur pada proyek gas transmisi Cirebon-Semarang (Cisem). Kemunduran ini pun sudah diterima oleh BPH Migas melalui surat Nomor 357/10000-LT/X/2020 pada 2 Oktober yang dikirimkan oleh Direktur Utama Rekind.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan keterlibatan pihak Rekind pada proyek transmisi gas Cisem sudah menghabiskan dana investasi sekitar Rp 65 miliar.
"Biaya sekitar Rp 65 miliar mulai basic design, feasibilities Study (FS), BPH migas sudah kasih waktu 14 tahun juga kan," kata Fanshurullah dalam video conference, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai kepastian dana investasi Rekind, Fanshurullah menyebut nanti akan diputuskan melalui hasil kajian yang dilakukan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM. Kajian dilakukan selama satu bulan terhitung tanggal 12 Oktober 2020.
Adapun, kajian yang dilakukan tim Direktorat Jenderal Migas adalah mengenai kepastian suplai dan permintaan gas yang memanfaatkan transmisi atau pipa Cisem.
"Ya itu tetap itu akan bagian dari kajian untuk bagaimana dana yang sudah dikeluarkan Rekind," jelasnya.
Fanshurullah menyebut, BPH Migas mengapresiasi sikap gentle direksi Rekind yang memutuskan mundur secara resmi melalui surat yang dikirimkan pada tanggal 2 Oktober 2020.
"Kami BPH Migas mengapresiasi gentleman Rekind, lebih bagus begini, jelas ada hitam dan di atas putih. Kami apresiasi jadi tahu penjelasannya meskipun terlambat. Tapi memulai untuk menyusun langkah lebih baik," ujarnya.
Menanggapi itu, SVP Corporate Secretary & Legal PT Rekayasa Industri Edy Sutrsiman menanggapi keputusan BPH Migas yang menerima kemunduran perusahaan dari proyek transmisi gas Cisem.
"Kami sangat bersyukur dan mengapresisasi sikap BPH Migas yang bisa menerima keputusan Rekind untuk mengembalikan statusnya sebagai pemenang hak khusus ruas pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem)," kata dia.
Dia berharap, tim kajian yang dibentuk dapat memberikan keputusan final terhadap nasib proyek strategis nasional ini.
"Rekind akan selalu siap men-support terlaksananya pembangunan pipa gas ruas Cisem ini sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), jika nanti diperlukan," ungkap dia.
(hek/eds)