PT Rekayasa Industri (Rekind) memutuskan untuk mundur dari proyek gas transmisi Cirebon-Semarang (Cisem). Perusahaan telah menyampaikan suratnya ke BPH Migas.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan, langkah Rekind mundur dari Proyek Strategis Nasional (PSN) itu akan dibahas oleh Komite BPH Migas.
"Iya, suratnya sudah sudah diterima, Senin kita akan rapatkan akan dibahas di Komite BPH Migas, apa nanti keputusannya," katanya kepada detikcom, Kamis (8/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal alasan mundurnya Rekind, Fanshurullah tak memberi keterangan banyak. Dia meminta agar hal tersebut ditanyakan kepada Rekind.
Meski begitu, ia bilang, Direktur Utama Rekind sebelumnya menyatakan siap untuk membangun proyek tersebut.
"Tanyalah sama Rekind-nya, kan kita acuannya dulu bulan Januari ada surat pernyataan Direktur Utama Rekind-nya menyatakan sanggup di atas meterai bahwa mau melanjutkan," ujarnya.
Untuk diketahui, proyek ini sendiri sempat menjadi sorotan dalam rapat Komisi VII DPR beberapa waktu lalu. Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam mempertanyakan kelanjutan pembangunan pipa gas Cisem. Menurutnya, progres pembangunan pipa gas itu tidak jelas hingga saat ini.
"Kepada BPH, ini saya terakhir melihat kebetulan juga ikut beberapa kali pertemuan antara BPH, Migas Rekind dan PGN di mana Rekind ini anak perusahaan daripada PT Pupuk Indonesia. Ada pekerjaan pipa Semarang-Cirebon yang sampai hari ini nggak jelas juntrungannya mau ke mana itu. Padahal sudah dilelang, ditetapkan, sudah peletakan batu pertama nyaris," katanya dalam rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Ia pun meminta BPH Migas untuk menyelesaikan ini. Menurut Ridwan, jika Rekind tak mampu membangun lebih baik dilelang ulang.
"Jadi mohon diselesaikan Pak BPH kalau Pupuk, Rekind tidak siap ditender ulang saja karena mulai dari tahun berapa 2006 atau 2011," ujarnya.