Holding BUMN Farmasi akan mendapat anggota baru. Kementerian BUMN akan masukkan BUMN yang bergerak di bidang nuklir, PT Inuki (Persero), ke holding farmasi.
Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara mengatakan, pihaknya sedang melakukan sinkronisasi pada Inuki. Pihaknya berencana menjadikan Inuki bagian dari holding farmasi karena kedokteran nuklir merupakan masa depan untuk industri kesehatan.
"Kita sedang berusaha mensinkronkan Inuki. Inuki itu dulu industri nuklir salah satu BUMN industri nuklir yang setelah kita amati kedokteran nuklir itu merupakan masa depan juga untuk industri kesehatan," katanya dalam acara Ngopi BUMN Kamis (15/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita memfokuskan Inuki untuk mendukung BUMN farmasi. Dan sebentar lagi menggabungkan Inuki ke BUMN farmasi supaya lebih efektif, bagus dan memberikan kemanfaatan lebih baik," sambungnya.
Dia melanjutkan, inisiatif tersebut telah disampaikan kepada pemangku kepentingan terkait. Dia berharap, rencana ini akan rampung pada tahun depan.
"Kementerian BUMN berencana untuk memasukkan Inuki ke dalam holding farmasi dan telah menyampaikan inisiasi kepada stakeholder untuk dimulainya proses menjadikan Inuki sebagai bagian dari holding farmasi. Kami berharap dapat selesai di tahun 2021. Inuki akan difokuskan untuk mendukung kedokteran nuklir di Indonesia," paparnya.
Holding farmasi ini sendiri terbentuk pada 31 Januari 2020. Dalam holding ini, PT Bio Farma (Persero) bertindak sebagai induk holding. Sementara, anggotanya yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF).