PLN mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) dan telah dicairkan Rp 5 triliun. Suntikan modal ini untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menginginkan suntikan modal dari negara ini untuk pengembangan energi terbarukan.
"Di Indonesia, Kementerian Keuangan menyediakan suntikan modal negara atau PMN. Saat ini PMN harus didedikasikan dan difokuskan untuk lebih mendukung energi terbarukan," kata dia dalam acara PLN Go Green and Sustainable, Senin (2/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan, saat ini potensi energi terbarukan mencapai 442 gigawatt dan Indonesia baru memanfaatkan sebesar 10,4 gigawatt atau setara dengan 2,4% saja.
Selain itu komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri dan 41% dari dukungan internasional. "Energi terutama kelistrikan menjadi sangat penting," jelas dia.
Karena itu dibutuhkan kontribusi bauran energi terbarukan menjadi sebesar 23% atau 45 gigawatt pada 2025 mendatang dan saat ini baru mencapai 9,5%.
"Pak Zulkifli (Direktur Utama PLN) mengatakan, untuk menyelesaikan target elektifikasi sebesar 100% adalah hal yang menantang, namun saya ingin agar PLN tidak hanya mencapai target tersebut, namun juga mencapai target bauran energi seperti yang sudah direncanakan," ujar Sri Mulyani.