Begini Rekam Jejak Dirjen Migas Baru Tutuka Ariadji

Begini Rekam Jejak Dirjen Migas Baru Tutuka Ariadji

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 06 Nov 2020 11:01 WIB
Tutuka Ariadji
Tutuka Ariadji/Foto: Dok. IATMI
Jakarta -

Tutuka Ariadji baru saja dilantik sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ia mengisi kursi jabatan tersebut setelah lebih dari setahun kosong dan diisi oleh pelaksana tugas (Plt).

Seperti dikutip dari laman Institut Teknologi Bandung (ITB), Tutuka menyandang Guru Besar di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan.

Ia menyelesaikan studi S1 di ITB pada 1998. Kemudian, S2 dan S3-nya di Texas A& M University, Texas, Amerika Serikat (AS) yang masing-masing ditempuh pada 1994 dan 1996.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tutuka terlibat dalam banyak proyek yang berkait dengan migas. Beberapa di antaranya seperti joint study CO2-EOR (2019), pekerjaan swakelola pengumpulan data bawah permukaan dan evaluasi sumberdaya dan cadangan (2019) dan mendesain konsep perizinan pengusahaan hulu minyak dan gas bumi yang efektif dan effisien dalam mendukung Percepatan Proyek Strategis Nasional (2018).

Sementara, mengutip laman Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI), pria kelahiran Solo 26 Agustus 1964 ini tercatat telah mengisi sejumlah jabatan struktural.

ADVERTISEMENT

Jabatan struktural itu yakni Wakil Dekan Akademik FTTM ITB (2011-2014), Sekretaris Prodi Pasca Sarjana TM ITB (2009-2010), Direktur Politeknik Balikpapan (2006-2008), Sekretaris Prodi S2/S3 TM ITB (2005-2006), Sekretaris Departemen TM ITB (2003-2004), dan Asisten Pembantu Rektor Bidang Akademik ITB (1997-2001).

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan sejumlah pesan untuk Tutuka setelah dilantik. Arifin bilang, tantangan yang akan dihadapi sangat berat. Terlebih, ekonomi mengalami tekanan karena pandemi Corona.

Aifin juga meminta agar Tutuka membantunya mewujudkan target jangka panjang yakni produksi minyak 1 juta barel per hari.

"Saya minta untuk Dirjen Migas untuk mampu dapat membantu saya mewujudkan beberapa program strategis, pertama mewujudkan rencana jangka panjang, pemenuhan target 1 juta barel minyak bumi," kata Arifin.

(acd/ara)

Hide Ads