Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan di tahun depan pengeboran bisa meningkat hingga 2 kali lipat. SKK Migas mendorong program pengeboran pengembangan yang agresif tahun depan sebagai bagian dari program 10 tahun untuk mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.
Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin mengatakan kegiatan pengeboran di tahun depan bisa meningkat dua kali lipat dari jumlah yang sekarang sebanyak 268 sumur. "Kami sedang berkoordinasi dengan Kontraktor KKS untuk mengusahakan supaya di 2021 sumur yang akan dibor bisa sekitar 600 sumur," ujar Jafee dalam FGD Exploration and Production (EP) 2020 Forum baru-baru ini seperti dalam keterangan yang diterima, Kamis (12/11/2020).
Dia menjelaskan, pengeboran bisa jadi salah satu kunci peningkatan produksi dan cadangan migas. Dia juga menargetkan ke depan setiap tahunnnya jumlah sumur yang dibor bisa meningkat 20-30 persen. Dia mengharapkan di tahin 2025-2030 jumlah sumur yang dibor sekotar 1.000 sampai 1.100 per tahun.
Jaffee menjelaskan bahwa salah satu pilar untuk mencapai target peningkatan produksi pada 2030 adalah dengan mempertahankan produksi lapangan yang sudah ada (existing fields), yang tentunya membutuhkan implementasi pemboran pengembangan yang agresif. Ia menambahkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Keuangan telah memberikan sejumlah insentif agar keekonomian kegiatan yang dilakukan Kontraktir KKS meningkat, sehingga gairah untuk melakukan investasi - termasuk pemboran - dapat semakin intensif.
"Kami berterima kasih atas insentif yang diberikan. Semoga pemerintah juga memperhatikan proposal kami yang lain, sehingga kegiatan semakin bergairah," tambahnya.
Sampai dengan Oktober 2020, realisasi lifting minyak dan gas Indonesia sudah mencapai sekitar 704.500 BPD dan 5.464 MMSCFD.
Selain mendorong pengeboran sumur pengembangan, SKK Migas juga mendorong Kontraktor KKS menggalakkan eksplorasi. Kepala Divisi Perencanaan Eksplorasi Shinta Damayanti mengatakan bahwa hingga saat ini, 24 sumur eksplorasi tercatat akan dibor pada tahun 2021 dan berpotensi bertambah 17 sumur seiring dengan pembahasan WP&B 2021 yang saat ini sedang berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shinta mengatakan, sejumlah pengeboran eksplorasi yang direncanakan tajak tahun 2021 memiliki potensi sumberdaya yang cukup baik antara lain: Maha-2 di lepas pantai Kalimantan Timur, Jangga-1 di Jambi, Lofin-2 di Maluku, dan Rencong-1 di perairan Andaman.
Dalam jangka pendek, kebijakan yang diambil SKK Migas diharapkan dapat mendukung upaya pencapaian target produksi migas nasional di 2021. Kemudahan ini juga diharapkan dapat meningkatkan keekonomian POD dan menambah Reserve Replacement Ratio (RRR), sehingga berdampak positif bagi keberlanjutan industri migas di masa mendatang.
Kebijakan yang diambil SKK Migas menjadi kabar baik bagi sektor hulu migas dalam upaya merealisasikan target produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 BSCFD sesuai Rencana Strategis 2030.
Kebijakan ini juga akan menjadi salah satu topik diskusi yang menarik dalam acara 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas yang dilaksanakan pada 2-4 Desember 2020. Konvensi ini dilaksanakan untuk merangkul seluruh pemangku kepentingan agar memiliki pemahaman yang sama terkait visi jangka panjang SKK Migas. Komitmen dari para pemangku kepentingan untuk mendukung dan mewujudkan industri hulu migas sebagai pilar utama pembangunan dan ekonomi nasional menjadi kunci penting