Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengatakan berkat program BBM 1 Harga yang masuk ke wilayahnya pada 2018, ekonomi di daerahnya terdongkrak. Selain itu, kesejahteraan untuk para nelayan pun meningkat.
"Dengan adanya BBM 1 Harga sejak 2018, waktu itu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Natuna hanya baru 3%. Dengan adanya BBM 1 Harga ini, pada 2019 itu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Natuna mencapai 5,8%," ucapnya selepas acara peresmian Penyalur BBM 1 Harga, Ampenan, Mataram NTB, Sabtu (12/12/2020).
Dulu, katanya, para nelayan harus merogoh kocek dalam-dalam untuk ongkos melaut. Solar saja dulu dibanderol hingga Rp 9.000 per liter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi nelayan itu lebih banyak lagi yang melaut, sehingga mendapat hasil yang lebih banyak. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat di Natuna itu meningkat. Saya terima kasih kepada BPH Migas dan Pertamina dan kami sudah menikmati itu, masyarakat kami sangat senang," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengharapkan BBM 1 Harga ini berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah 3 T. Dia pun mengaku kini tengah melakukan kajian untuk mengetahui efektivitas dan kontribusi BBM 1 Harga untuk pertumbuhan ekonomi.
" Jelas di Natuna ada dampak signifikan kontribusi BBM 1 Harga. BPH Migas sedang buat kajian untuk mengkaji korelasi pertumibuhan ekonomi dengan BBM 1 Harga. Kita harapkan yang sama terjadi di kabupaten lainnya," katanya.
(mul/ega)