Harga minyak dunia melonjak pada Selasa kemarin. Hal itu disebabkan optimisme investor pada distribusi vaksin COVID-19. Namun, lockdown baru di beberapa negara diprediksi akan membuat permintaan minyak lebih melambat.
Dikutip dari Reuters, Rabu (16/12/2020) harga minyak mentah Brent menetap di US$ 50,76 per barel, naik 47 sen, atau 0,9%. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup pada US$ 47,62 per barel, naik 1,3%, atau 63 sen.
"Pasar (harga) minyak mentah terus memanfaatkan prospek masa depan yang bisa terjadi dalam waktu cepat," kata John Kilduff, mitra di Again Capital, New York.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produksi minyak mentah di China naik 3,2% tahun ke tahun pada November lalu. Analis Price Futures Group di Chicago, Phil Flynn mengatakan kenaikan itu akan mendorong sentimen investor pada kenaikan permintaan bahan bakar di masa yang akan datang.
"Orang-orang akan berasumsi bahwa lonjakan permintaan minyak sudah dekat," kata Flynn.
International Energy Agency atau Badan Energi Internasional mengatakan dampak vaksin COVID-19 pada tingkat permintaan minyak masih cukup lama. Dunia masih harus menunggu beberapa bulan lagi. Sedangkan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) mengatakan meski ada vaksin permintaan minyak akan lebih lambat. Namun kondisi ini sudah memengaruhi harga minyak dunia.