Sebagai upaya antisipasi lonjakan konsumsi BBM khususnya di sekitar tempat wisata jelang hari raya natal 2020 dan tahun baru 2021, PT Pertamina (Persero) menyiapkan 47 SPBU kantong di Jawa Bagian Tengah.
"SPBU kantong merupakan istilah bagi mobil tangki dengan kapasitas penuh yang disiagakan di SPBU-SPBU tertentu sehingga bila terjadi lonjakan konsumsi tinggi dan kemacetan di sekitar SPBU maka mobil tangki tersebut secara cepat dapat menambah stok di SPBU tersebut" kata Pjs. Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah, Arya Yusa Dwicandra dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (22/12/2020).
Selain menyiapkan SPBU kantong, Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah juga telah menyiagakan stok BBM jenis Gasoline hingga 12.600 Kiloliter (KL) per harinya. Jumlah tersebut naik sebesar 8% dari rataan harian normal yaitu 11.750 KL per hari. Namun, jika dibandingkan hari raya natal dan tahun baru 2019, jumlah tersebut berada 11% di bawah rataan harian tahun lalu yaitu sebesar 14.000 KL.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Nataru tahun ini) Agak unik, semua (diprediksi) menghabiskan cuti, apakah liburan atau mudik kita belum tahu. Prediksi akan naik 8%, khususnya di tol Trans Jawa. Mereka tidak mengisi (BBM) di Kota, tapi ngisi di tol, ini trennya seperti itu, ini agak sulit diprediksi.
Menurut Arya, penurunan prediksi konsumsi BBM jenis gasoline natal dan tahun baru kali ini diakibatkan pandemi virus Corona (COVID-19) yang masih terjadi.
"Walaupun pandemi masih melanda Indonesia dan global, namun Pertamina tetap mengaktifkan SATGAS Natal dan Tahun Baru yang telah dimulai semenjak tanggal 7 Desember 2020 kemarin dan akan berakhir pada tanggal 10 Januari 2021," ujarnya.
Menurutnya, pengaktifan SATGAS kali ini sebagai upaya antisipasi kesiapan stok BBM dan LPG jika terjadi peningkatan aktifitas masyarakat. Meskipun demikian, untuk mengatasi lonjakan tersebut di tengah pandemi, pihaknya juga menyiagakan tim Medical yang selalu standby memonitor petugas yang bekerja di lapangan.
"Untuk petugas SPBU sudah dibekali protokol kesehatan, di satgas ini tim medical standby, melihat kelelahan menjadi pengaruh menurunnya imunitas. Tim K3L memonitoring di lapangan, (belajar di masa liburan) long weekend terjadi kerumunan karena terlalu menumpuk. Kalau alat pelindung diri sudah disiapkan kita tambah tim medical. Swab antigen juga disiapkan terutama pekerjaan di lapangan siap dalam bekerja," ucapnya.
"Rapid antigen secara berkala juga dilakukan, siapapun yang bekerja di lapangan diwajibkan untuk swab antigen terlebih dahulu, tim medical juga akan berkeliling memantau (petugas SPBU di lapangan) setiap harinya," tambahnya.
Sedangkan untuk konsumsi produk lainnya seperti BBM jenis Gasoil, Pertamina Jawa Bagian Tengah memprediksi akan terjadi penurunan sebesar 11% yaitu dari 5.700 KL menjadi 5.100 KL per hari.
"Penurunan ini diperkirakan akan terjadi mengingat pengguna kendaraan jenis diesel yang didominasi oleh sektor industri akan libur selama natal dan tahun baru," jelasnya.
Sementara itu produk LPG diperkirakan masih sama dengan SATGAS di tahun sebelumnya yaitu ada peningkatan sebesar 10% untuk LPG jenis PSO (3kg) dan 11% untuk LPG Non Subsidi atau Non PSO.
"Peningkatan tertinggi LPG kami prediksi akan terjadi di tanggal 22 Desember 2020 jelang Hari Raya Natal dan 29 Desember 2020 jelang tahun baru. Namun, tentunya kami menghimbau kepada konsumen agar menyiapkan stok LPG di beberapa hari sebelum tanggal tersebut sebagai antisipasi kesediaan stok di pangkalan kami," ucapnya.
(arb/ang)