PT PLN (Persero) telah melakukan uji coba mobil listrik dengan rute perjalanan dari Jakarta sampai Bali pada akhir Desember 2020 lalu. Selama perjalanan itu, ongkos yang dihabiskan untuk mengisi bahan bakar mobil listrik hanyalah Rp 200.000 di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Hal itu diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir ketika melakukan uji coba mobil listrik dan pengecekan fasilitas SPKLU di Denpasar, Bali. Menurut Erick, pada umumnya mobil menghabiskan ongkos hingga Rp 1,1 juta hanya untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk perjalanan rute Jakarta-Bali.
"Hari ini saya mencoba mengendarai mobil listrik dan mengecek kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali. Mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM ongkosnya adalah Rp 1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp 200.000. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini," jelas Erick dalam keterangan resminya, Sabtu (2/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan, dengan penggunaan kendaraan listrik ini maka dapat mengurangi besarnya ketergantungan masyarakat terhadap BBM, dan juga menekan impor BBM.
"Kita semua harus menjaga ketahanan energi nasional, saat ini kita impor 1,5 juta barel per hari untuk BBM atau setara 200 triliun per tahun. Mobil listrik adalah solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri," tutur dia.
Mobil listrik dan kendaraan listrik lainnya juga akan menekan polusi udara, karena lebih ramah lingkungan.
"Mobil listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara," ujar Erick.
Bagi pengguna kendaraan listrik pun akan diberikan diskon tarif listrik untuk pengisian daya di malam hari. "Bahkan PLN memberikan diskon 30% untuk isi daya di malam hari," ungkapnya.
Dalam rute Jakarta-Bali pun, PLN sudah menyediakan SPKLU di beberapa titik untuk memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik. Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, ada 4 SPKLU tambahan yang telah diresmikan, yaitu SPKLU Rest Area Km 207 A Palikanci, SPKLU Rest Area 379 Batang, dan SPKLU Rest Area Km 519 A/B Sragen.
Perusahaan pelat merah yang berperan sebagai penyedia infrastruktur kelistrikan untuk mobil listrik itu pun menargetkan untuk membangun 2.400 SPKLU hingga 2025 mendatang.