Arab Saudi mengumumkan akan memangkas produksi minyaknya. Hal itu mendorong harga minyak melonjak 5%. Upaya itu dilakukan Arab untuk menyeimbangkan produksi minyak di tengah kekhawatiran pasar akan pembatasan baru akibat virus Corona varian baru.
Dikutip dari Reuters, Rabu (6/1/2021) minyak mentah berjangka Brent naik US$ 2,51, atau 4,9%, menjadi US$ 53,60 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik US$ 2,31, atau 4,9% menjadi US$ 49,93 per barel.
Arab Saudi diketahui akan memangkas produksi minyak secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada Februari dan Maret. Hal itu juga bertujuan mendorong negara-negara anggota OPEC+ untuk ikut menstabilkan produksi minyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
OPEC + sendiri telah melanjutkan pembicaraan mengenai pemangkasan produksi minyak pada Selasa (5/1). Lanjutan perundingan itu dilakukan setelah mengalami berkali-kali kebuntuan pada 2020.
Dalam dokumen internal, OPEC + menyoroti sejumlah risiko yang akan berdampak pada produksi dan permintaan minyak. Di antaranya implementasi ulang tindakan menekan penularan COVID-19 di seluruh benua, termasuk penguncian penuh dan meredam rebound permintaan minyak pada 2021.
Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah AS turun 1,7 juta barel dalam sepekan hingga 1 Januari menjadi sekitar 491,3 juta barel. Sementara persediaan bensin dan distilasi naik.
Baca juga: OPEC Ramal Pasar Minyak 2021 Masih Suram |