Kalimantan atau yang biasa dijuluki Bumi Borneo adalah pulau dengan kekayaan alam yang melimpah. Salah satu hasil bumi yang terkenal di Kalimantan adalah batu bara. Salah satu provinsi penghasil batu bara terbesar adalah Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kalsel memiliki banyak tambang batu bara yang telah beroperasi puluhan tahun. Batu bara Kalsel telah menjadi tulang punggung untuk pemenuhan kebutuhan energi Tanah Air, dan juga telah diekspor ke mancanegara.
Di Kalsel, ada 5 perusahaan raksasa yang memproduksi batu bara setiap harinya. Berikut profil 5 perusahaan raksasa tersebut:
1. Adaro
PT Adaro Energy Tbk adalah salah satu raksasa penambang batu bara di Kalsel. Adaro telah beroperasi sejak tahun 1983, namun baru dimulai dengan kegiatan eksplorasi batu bara. Adaro telah mengantongi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) generasi 1 sejak era 1980-an.
Berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, Rabu (20/1/2021) penambangan perdana Adaro dimulai pada tahun 1991. Produk batu bara Adaro diberi nama envirocoal yang mengandung tingkat sulfur dan abu yang sangat rendah. Penjualan pertama batubara Adaro adalah kepada Krupp Industries dari Jerman yang tertarik dengan karakter ramah lingkungan Envirocoal.
2. Arutmin Indonesia
PT Arutmin Indonesia merupakan anak usaha dari PT BUMI Resources Tbk yang bergerak di pertambangan batu bara. Lokasi tambang Arutmin ada di Kalsel, yakni di Tambang Arutmin di Kecamatan Satui, Desa Senakin, Kecamatan Batulicin, Kecamatan Kintap, dan Desa Asam-Asam.
Berdasarkan informasi dari situs resmi BUMI, luas konsesi tambang batu bara Arutmin mencapai 59.261 hektare (Ha) yang beroperasi berdasarkan PKP2B.
Berlanjut ke halaman berikutnya.