Pemerintah terus berupaya mendorong pemulihan ekonomi yang sempat babak belur dihantam pendemi. Penyediaan akses terhadap sumber energi murah bagi industri adalah salah satu yang bisa ditempuh.
Gas bumi jadi salah satu pilihan sumber energi murah yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak kinerja industri. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperluas pemanfaatan gas bumi di sektor komersial industri. Dengan begitu, produktivitas industri bisa meningkat.
Pada minggu ketiga Januari ini, PGN menambah pelanggan di sektor industri logam dan komponen otomotif PT Trikasa Jaya Logam yang berlokasi di Kawasan Industri dan Pergudangan Jatim Depo Estate.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di Pasuruan, di awal tahun ini PGN juga memasok gas di 3 industri dan 3 pelanggan kecil yang berada di area Bogor dan Cirebon.
Area Head PGN Pasuruan Makki Nuruddin mengatakan, PT Trikasa termasuk sebagai pelanggan komersial industri yang gas-in pertama PGN Pasuruan di awal tahun 2021. Estimasi pemakaian awal sekitar 100.000 M3 per bulan dan pada tahun ke empat bisa mencapai 250.000 M3 per bulan.
"Dengan memakai gas PGN, semoga produktivitas dan daya saing PT Trikasa bisa selalu terjaga kondusif dengan adanya bahan bakar yang terus mengalir 24 jam dan gas bumi PGN dapat andil membantu PT Trikasa merealisasikan target," ujar Makki, Rabu (27/1/2021).
Sebagai informasi, PT Trikasa Jaya Logam dengan produk merk dagang Trivalum masih satu grup dengan PT Inkasa Jaya Alumunium. Pada akhir 2020, PT Inkasa Jaya Alumunium Plant 2 dan PT Inkasa Jaya Alumunium Plant 3 terlebih dahulu menggunakan gas bumi PGN dengan estimasi pemakaian masing-masing sebesar 50.000 M3 per bulan.
PT Trikasa memproduksi alumunium billet for extrusion dan Ingot Adsc-12 untuk otomotif. Tidak hanya dikenal di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya, tetapi juga sudah tembus di pasar area Surabaya dan Jakarta.
Di wilayah Pasuruan, saat ini pelanggan industri PGN telah mencapai 118 industri. Dengan penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar produksi, pelanggan industri di Pasuruan maupun Jawa Timur dapat meningkatkan efisiensi produksi, sehingga daya saing produknya bisa semakin meningkat.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menambahkan, ekspansi pemanfaatan gas bumi untuk industri umum termasuk dalam program strategis Subholding Gas Sapta PGN yang mulai digerakkan tahun 2021 ini. Penyediaan gas bumi untuk sektor industri umum akan dioptimumkan melalui infrastrukur pipa maupun non pipa.
Sepanjang tahun 2020, tercatat PGN berhasil menambah 85 pelanggan baru kawasan industri dengan total volume lebih kurang 16,8 BBTUD dan 217 pelanggan kecil di 18 wilayah. Pelanggan industri baru tersebut bergerak di berbagai sektor seperti logam dasar, logam fabrikasi, keramik, makanan, kimia, tekstil, kertas, kayu, dan lain-lain. Sedangkan pelanggan kecil didominikasi oleh UMKM, rumah makan, dan kafe.
"Potensi pemanfaatan gas bumi masih luas di berbagai wilayah, sehingga hal ini mendorong Subholding Gas untuk pemanfaatan gas bumi secara massif dan terus-menerus di skala nasional. Tentunya, PGN juga berupaya memperluas pembangunan infrastruktur gas bumi agar layanan gas bumi bisa menjangkau berbagai titik-titik pusat perekonomian," ujar Rachmat.
(acd/dna)