PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengusulkan insentif berupa penurunan harga gas di hulu untuk pelanggan golongan rumah tangga. Sebab, hal itu akan berdampak pada masyarakat.
Direktur Utama PGN Suko Hartono mengatakan, industri tertentu sendiri telah merasakan dampak dari penurunan harga gas di hulu.
"Terakhir dukungan yang kami harapkan mungkin dari pemeritah untuk PGN Sayang Ibu, penurunan harga gas di hulu karena tadi untuk sektor industri tertentu US$ 4 di rumah tangga US$ 4,72," katanya dalam rapat Komisi VII, Rabu (27/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PGN Sayang Ibu sendiri merupakan layanan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga. Dia berharap, harga gas hulu menjadi US$ 2.
"Kami mengharapkan harganya US$ 2 karena betul-betul ke rakyat," katanya.
Anggota Komisi VII Fraksi Demokrat Sartono Hutomo menuturkan, jaringan gas (jargas) mesti mendapat perhatian. Sebab, jargas bisa mendorong penghematan sehingga meringankan beban masyarakat.
"Pasti ke depannya jargas harus menjadi perhatian kalau melihat program-program kasih ibu, sayang ibu sama, itu sangat menarik akan bisa menghemat dan juga dalam situasi ekonomi yang berat meringankan beban kehidupannya. dan jaringan gas rumah tangga saya pikir menajadi prioritas utama untuk masa-masa yang akan datang," paparnya.