Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam mengumumkan pemberian kontrak Drilling Submersible Swamp Barge Services (Swamp Rig) kepada PT Apexindo Pratama Duta, Tbk. Hal ini didukung pula oleh SKK Migas serta PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI).
General Manager PHM Agus Amperianto mengungkap Rig Yani akan didatangkan ke WK Mahakam untuk menggantikan Rig Raisis pada kuartal kedua 2021. Pengadaan rig ini akan mendukung operasi pengeboran di lapangan Tambora, Tunu, dan Handil. Agus berharap Apexindo dapat turut berperan aktif mengusulkan program-program efisiensi.
"Pengembangan berbagai inovasi demi optimasi operasi akan sangat mendukung program Locomotive-8, demi kelanjutan produksi dan pengembangan WK Mahakam," kata Agus dalam keterangan tertulis, Kamis (4/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, melalui program Locomotive-8 (Low Operation Cost of Mahakam to Achieve Effectiveness and Efficiencies - 8) PHM melancarkan upaya terintegrasi untuk optimasi biaya pada semua aktivitas operasi dengan berbasis inovasi dan sinergi. Hal ini bertujuan untuk menjaga keekonomian dan keberlanjutan di lapangan-lapangan WK Mahakam yang sudah berada di fase natural decline.
Direktur Utama PHI Chalid Said Salim menyampaikan penandatanganan kontrak ini merupakan komitmen Pertamina menjaga tingkat produksi di WK Mahakam.
"Penandatanganan ini adalah perwujudan upaya Pertamina menjaga ketahanan energi nasional, mengingat kontrak ini merupakan bagian penting dalam kegiatan produksi migas di WK Mahakam," ujar Chalid.
Adapun nilai kontrak ini mencapai US$ 68 juta atau sekitar Rp 952 miliar (kurs: Rp 14.000/US$) dengan durasi 1,5 tahun (dengan opsi perpanjangan 1+1 tahun), dan komitmen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 60,01%.
Chalid mengungkap PHM pun mencatat prestasi yang baik dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja. Hingga hari ini telah mencapai 965 hari kerja tanpa Lost Time Injury (LTI).
Ia pun menjelaskan guna menahan laju penurunan produksi di WK Mahakam yang telah berada di fase natural decline, di tahun 2021 PHM akan mengebor 73 sumur pengembangan dan 2 sumur eksplorasi. Serta mengerjakan 4.150 pekerjaan pemeliharaan sumur (well intervention/service).
Selain itu PHM menargetkan produksi tahun 2021 antara lain gas 485 mmscfd (wellhead) dan likuid (minyak dan kondensat) 22 kbod. Chalid melanjutkan, pada 2020 PHM memproduksi gas sebanyak 605,76 mmscfd (wellhead) atau lebih tinggi 3% dari target WP&B 2020, yakni 590,35 mmscfd, dan likuid sebanyak 29,51 kbod atau lebih tinggi 4% dari target WP&B 2020 yakni 28,43 kbpd.
Baca juga: Anak Usaha Pertamina Siap IPO Triwulan III |
Sementara itu Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi menyebutkan pihaknya turut menyambut baik penandatangan kontrak pengadaan rig ini.
"Penandatanganan kontrak ini memperlihatkan tekad PHM untuk terus mempertahankan tingkat produksi di WK Mahakam, upaya ini juga merupakan bagian dari upaya SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam merealisasikan pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030," pungkas Erwin.
Ia menambahkan guna menjaga produksi 2021 tidak turun, SKK Migas dan KKKS meningkatkan jumlah kegiatan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 616 sumur. Jumlah ini naik 144 persen jika dibandingkan realisasi 2020 yang sebesar 252 sumur. Erwin menilai, WK Mahakam merupakan salah satu tulang punggung produksi hulu migas nasional di tahun 2021 dan menuju target 2030.
"SKK Migas mendorong agar dalam pelaksanaan kontrak ini PHM menggunakan tenaga kerja dan bahan baku dalam negeri sehingga kandungan lokal dapat melebihi target yang ditetapkan. Diharapkan kontrak ini akan memberikan efek berganda kepada penyedia jasa dan tenaga kerja nasional, termasuk pemberdayaan dan pembinaan UKM lokal di sekitar daerah operasi," tutur Erwin.
Penandatanganan kontrak pengadaan Swamp Rig ini dilaksanakan secara daring oleh Direktur Utama PHI selaku Kuasa Direktur Utama PHM, Chalid Said Salim dan Direktur Utama PT Apexindo Pratama Duta Tbk, Zainal Abidinsyah Siregar. Adapun kegiatan ini disaksikan pula oleh Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi, General Manager PHM Agus Amperianto, beserta jajaran manajemen PHI dan PHM.
(prf/hns)