Harga Batu Bara dan Minyak Mentah RI Kompak Naik

Harga Batu Bara dan Minyak Mentah RI Kompak Naik

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 05 Feb 2021 15:46 WIB
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat batu bara menggunakan alat berat di pelabuhan krakatau bandar samudera, Cigading, Cilegon (8/3/2013). Direktur Jendral Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), Thamrin Shite mengatakan untuk mengendalikan produksi batu bara, pemerintah menetapkan kuota produksi secara nasional. File/detikFoto.
Ilustrasi/Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

Harga komoditas batu bara dan minyak mentah Indonesia kompak naik di awal tahun ini. Harga komoditas tersebut sebelumnya tertekan karena pandemi COVID-19.

Dikutip dari laman Kementerian ESDM, Jumat (5/2/2021), Harga Batubara Acuan (HBA) bulan Februari 2021 mengalami kenaikan seiring sentimen yang dibentuk oleh supercycle komoditas (commodity supercycle). HBA Februari ditetapkan sebesar US$ 87,79 per ton atau naik 15,7% dari bulan sebelumnya sebesar US$ 75,84 per ton.

"Adanya sentimen commodity supercycle, antara lain kenaikan harga gas ikut memperkuat harga batu bara," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinyal supercycle ini, sambung Agung, diyakini akan terjadi di tahun 20201 pada berbagai komoditas terutama komoditas pertambangan. Salah satu pemicunya berasal dari suku bunga acuan yang rendah, dolar AS yang lemah hingga pertumbuhan ekonomi serta pembangunan infrastruktur di berbagai negara.

Selain faktor supercycle penyebab utama dari pendorong kenaikan HBA adalah melonjaknya permintaan impor dari China.

ADVERTISEMENT

"Suplai batubara domestik (Tiongkok) tidak dapat memenuhi kebutuhan batubara pembangkit listrik," jelas Agung.

Harga batu bara kembali pulih (rebound) dalam empat bulan terakhir setelah sepanjang tahun 2020 mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19, yaitu Oktober 2020 (US$51/ton), November 2020 (US$ 55,71/ton), Desember 2020 (US$ 59,65/ton), dan Januari (US$ 75,84/ton).

Tonton juga video 'Harga Batu Bara Kian Terkapar':

[Gambas:Video 20detik]



Bagaimana dengan harga minyak mentah? Klik halaman berikutnya.

Sementara, minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Januari 2021 berada pada level US$ 53,1 per barel. ICP naik US$ 5,39 per barel dibanding Desember US$ 47,78 per barel. Kenaikan itu didorong oleh keputusan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi atau Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC)+ yang memangkas produksi minyak 7,2 juta barel per hari hingga Maret 2021.

"Pergerakan ICP sangat kuat dipengaruhi oleh ketersediaan minyak dunia," kata Agung.

Penetapan ICP ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 22.K/MG.03/MEM.M/2021 tentang Penetapan harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Januari 2021. Menurut Agung, tingkat kepatuhan OPEC+ terhadap kesepakatan pemotongan produksi di bulan Januari 2021 mencapai rata-rata 85%, lebih tinggi dibandingkan kepatuhan di bulan Desember 2020 yang mencapai 75%.

Kesepakatan ini sejalan dengan komitmen Arab Saudi untuk menambah pemotongan produksi secara sukarela sebesar 1 juta barel di bulan Februari dan Maret 2021 sebagai bagian dari OPEC+ Supply Agreement.

Sementara itu, Tim Harga Minyak Mentah Indonesia melaporkan peningkatan permintaan minyak mentah global dipengaruhi berdasarkan laporan IEA bulan Januari 2021 yang menyatakan stok minyak mentah AS bulan Januari 2021 mengalami penurunan sebesar 16,8 juta barel menjadi 476,7 juta barel dibandingkan stok minyak mentah bulan Desember 2020.

IEA juga memperkirakan bahwa permintaan minyak global tahun 2021 naik 5,5 juta barel per hari menjadi 96,6 juta barel per hari dibandingkan tahun 2020. Sementara itu, OPEC memproyeksikan permintaan permintaan minyak global tahun 2021 naik 5,9 juta barel per hari menjadi 95,9 juta barel per hari dibandingkan tahun 2020.


Hide Ads