Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan rencana perusahaan untuk masuk ke dalam bisnis baterai kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) battery.
Dia mengungkapkan saat ini secara umum Indonesia akan melalui tujuh tahap untuk bisa masuk ke bisnis EV battery. Mulai dari tahap penambangan hingga tahap daur ulang baterai.
"Tahapan sekarang electric vehicle battery, yang mau kita bangun ada tujuh step. Dari mulai mining, refining, kemudian, membangun precursor plant, cathode plant, battery cell, battery pack, hingga recycling," papar Nicke dalam rapat kerja di Komisi VII DPR RI, Selasa (9/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertamina, menurut Nicke akan masuk di salah dari satu dari tujuh proses tersebut. Dia mengatakan Pertamina akan masuk dalam pembuatan pabrik precursor, katode, sel baterai, kemasan baterai, hingga daur ulang baterai.
Hal itu akan dilakukan Pertamina bersama PLN. Sementara untuk proses hulunya akan dilakukan oleh Antam dan Inalum.
"Nah kita akan masuk di empat yang tengah. Mulai dari precursor, katode, battery cell, battery pack, dan juga recycling dengan PLN. Kalau di hulu ada Antam dan Inalum," ujar Nicke.
Tahun ini dia juga mengungkapkan akan ada pembentukan perusahaan patungan alias joint venture (JV). Kemudian perusahaan patungan itu akan bermitra dengan beberapa pemain baterai global.
Dia mengungkapkan sudah ada kesepakatan dengan salah satu perusahaan China, kemudian perusahaan asal Korea Selatan akan menyusul.
"Di 2021 yang kita lakukan JV establishing, lalu berpartner dengan tiga global player. Sudah ada tanda tangan dengan Chinese company. Kemudian kita sedang dalam program insyaallah minggu ini atau minggu depan dengan Korean company," ujar Nicke.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Simak video '3 Pukulan Telak Corona Buat Pertamina, Apa Saja?':