Perusahaan perbankan dan investasi JPMorgan mengatakan harga minyak mentah bisa terus meningkat. Hal itu didorong karena dua faktor yang kemungkinan juga menumbuhkan ekonomi negara di dunia.
Dikutip dari CNBC, Senin (22/2/2021) menurut Ahli Strategi Pasar Global di JPMorgan Asset Management, Kerry Craig harga minyak mentah dunia bisa naik US$ 5 atau US$ 10 per barel.
"Saya pikir ada ruang bagi harga minyak untuk bergerak sedikit lebih tinggi di lingkungan ini, tetapi kenaikannya tidak lebih dari US$ 80 atau US$ 90 per barel," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua hal yang kemungkinan mendorong harga minyak ke depannya, pertama permintaan minyak diperkirakan akan meningkat seiring pulihnya ekonomi global dari pandemi COVID-19. Pemulihan itu seiring vaksin COVID-19 yang terus diperluas.
Kedua, harapan kepada anggota OPEC+ untuk menjaga pasokan minyak. OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, telah berusaha untuk memulihkan industri minyak di masa-masa yang penuh gejolak ini, termasuk jatuhnya harga minyak serta guncangan permintaan bahan bakar utama di tengah pandemi.
Jumat lalu, patokan internasional minyak mentah berjangka Brent berada di US$ 62,91 per barel. Minyak mentah berjangka AS harganya menjadi US$ 59,34 per barel. Baik minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate telah meningkat masing-masing lebih dari 20% sejauh ini pada 2021.
(ara/ara)