Elpiji 3 Kg terpantau langka di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Pantauan detik.com Kamis (4/3/2021) di beberapa pangkalan hingga agen terdapat antrean tabung gas bersubsidi tersebut.
Bahkan, warga berdesakan dan mengabaikan protokoler kesehatan karena ada yang tidak menggunakan masker.
"Harus antri pak, kapan tidak begini kita tidak akan kebagian, kalau keliling pun untung kalau dapat , kalau dapat juga harganya tidak sama lebih mahal , saya pernah beli sampai Rp25 ribu pertabung," terang Sudirman warga Kota Parepare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelangkaan Elpiji 3 Kg menurut Sudirman sudah terjadi sejak 1 bulan yang lalu.
'Tapi puncaknya baru 10 hari ini pak, susah sekali kita dapat,"keluhnya.
![]() |
Hal senada juga disampaikan Marni, warga Kota Parepare. Marni mengaku jika tidak mendapatkan Elpiji 3 kg , diirnya terpaksa menggunakan kayu bakar agar dapur tetap mengepul.
"kalau sudah keliling ndak dapat terpaksa kita pakai kayu bakar,"jelasnya.
Haji Alang Sattung, ketua DPC II Hiswana Migas Parepare menjelaskan berdasarkan pantauannya ada beberapa faktor yang membuat gas melon kembali mengalami kelangkaan.
"Sekarang ini pengaruhnya sampai ada lonjakan permintaan adalah adanya COVID-19, aktivitas masyarakat agak tinggi di rumah, kedua adanya penggunaan gas di luar peruntukannya seperti peternak dan laundry serta digunakan untuk pompanisasi di lahan pertanian jelang peralihan musim hujan ke kemarau," terangnya.
![]() |
Menurutnya Hiswana telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna menjawab keluhan akan kelangkaan Elpiji 3 kg tersebut.
" kita Kemarin sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina dengan Hiswana Migas dengan meminta tambahan jatah , istilahnya Fakultatif , Parepare dapat tambahan 4 mobil per hari kapasitas 2.240 tabung dan Alhamdulillah mulai agak normal," Alang
Dia juga juga menduga adanya mobilisasi ke luar kota Parepare yang tidak sesuai dengan peruntukan.
"Tidak menutup kemungkinan ada yang keluar daerah, Sidrap biasanya bergejolak setiap peralihan musim olehnya itu perlu ada pengewasan ketat di perbatasan," tutur Alang.