Amsyong! Perusahaan Ini Pesan Tembaga Rp 518 M Malah Dikirim Batu

Amsyong! Perusahaan Ini Pesan Tembaga Rp 518 M Malah Dikirim Batu

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 10 Mar 2021 23:05 WIB
Tambang Batu Hijau PT Newmont terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB). detikcom berksempatan melihat dari dekat proses penambangan tembaga, emas dan perak di Sumbawa, NTB, tersebut,Rabu, (29/06/2011). file/detikfoto
Ilustrasi/Foto: Dikhy Sasra
Jakarta -

Nasib apes menimpa sebuah perusahaan yang memesan tembaga. Tembaga yang dipesan senilai US$ 36 juta atau setara Rp 518 miliar dari pemasok di Turki.

Alih-alih mendapatkan pesanannya, pedagang tersebut malah menerima tumpukan batu yang dicat. Dilansir BBC, Rabu (10/3/2021), korban adalah perusahaan Mercuria Energy Group yang berbasis di Jenewa. Mereka mengatakan telah menjadi korban penipuan kargo setelah pembelian 10.000 ton lepuh tembaga.

Ketika kargo mulai berdatangan di China, justru ditemukan kontainer yang penuh dengan batu bercat. Kasus aneh itu terjadi meskipun ada pengawasan keamanan dan inspeksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua bermula tahun lalu ketika Mercuria setuju untuk membeli lepuh tembaga, suatu bentuk logam yang tidak murni untuk dikirim ke China. Sekitar 6.000 ton dimuat untuk pengiriman di lebih dari 300 kontainer di delapan kapal.

Namun sebelum perjalanannya dari pelabuhan dekat Istanbul, tembaga ditukar dengan batu paving, dicat semprot agar menyerupai logam setengah halus.

ADVERTISEMENT

Mercuria, salah satu dari lima pedagang minyak terbesar di dunia sedang mengupayakan ganti rugi di pengadilan Turki dan Inggris terhadap pemasok tembaga Bietsan Bakir. Polisi Turki telah menahan sejumlah orang terkait skema tembaga palsu.

"Tersangka telah ditahan yang dianggap terlibat dalam berbagai bagian kejahatan terorganisir terhadap Mercuria," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan sambil berterima kasih kepada Departemen Kejahatan Keuangan Istanbul.

Tampaknya tembaga pada awalnya dimuat ke dalam pengiriman kontainer pertama, sebelum disurvei oleh perusahaan inspeksi. Segel yang digunakan untuk mencegah penipuan dipasang ke kontainer. Tetapi kontainer dibuka dan tembaga diganti dengan batu paving. Para penipu beralih antara segel kontainer palsu dan asli untuk menghindari deteksi.

Begitu kapal berada di laut, Mercuria membayar US$ 36 juta selama lima kali angsuran. Penipuan itu tidak ditemukan sampai kapal mulai tiba di pelabuhan China Lianyungang akhir bulan itu.

"Telah ada petisi investigasi kriminal oleh pembeli terhadap penjual dan dua perantara," kata polisi Turki dalam sebuah pernyataan.

"Telah diputuskan bahwa insiden tersebut adalah hasil dari penipuan yang dilakukan secara terorganisir," sambungnya.

Jika tidak terkirim, pedagang dapat mengajukan klaim terhadap polis asuransi kargo. Tetapi Mercuria menemukan bahwa hanya satu dari tujuh kontrak yang digunakan oleh perusahaan Turki untuk memastikan kargo itu nyata. Sisanya telah dipalsukan.

Bietsan Bakir, perusahaan Turki yang menjual tembaga ke Mercuria tidak menanggapi permintaan komentar ketika dihubungi oleh Reuters. Pemeriksaan lebih lanjut tentang kasus ini diharapkan minggu ini.

(toy/hns)

Hide Ads