Abu Batu Bara Dihapus dari Daftar Limbah Beracun, PTBA: Bisa Dibikin Konblok

Abu Batu Bara Dihapus dari Daftar Limbah Beracun, PTBA: Bisa Dibikin Konblok

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 12 Mar 2021 15:33 WIB
Nelayan di Kabupaten Batang tangkap batu, Selasa (22/12/2020).
Foto: Robby Bernardi/detikcom
Jakarta -

Pemerintah telah menghapus Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari daftar jenis limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Hal itu tertuang dalam turunan UU Cipta Kerja lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

PT Bukit Asam (PTBA) Tbk pun menyambut baik keputusan pemerintah yang menghapus abu batu bara dari limbah beracun tersebut. Direktur Utama PTBA, Arvian Arifin mengatakan di negara maju seperti Eropa sudah lama menerapkan kebijakan seperti itu.

"Limbah batu bara atau FABA sudah tidak masuk dalam limbah B3 sebenarnya di negara-negara maju, di Eropa terutama, itu sudah nggak ada masalah lagi dengan limbah ini nggak masuk limbah beracun," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arvian menyebut adanya aturan baru ini bisa memanfaatkan limbah batu bara untuk bahan baku pembuat infrastruktur seperti jalan, hingga bangunan. Selama ini proses itu terkendala karena abu batu bara masuk dalam daftar limbah beracun.

"Kalau kita lihat yang paling sederhana Fly Ash dan Bottom Ash ini bisa kita manfaatkan untuk timbunan, untuk jalan, dibikin konblok, dibikin bahan bangunan itu juga bisa sebagai bahan pengganti semen misalnya. Selama ini terkendala karena memang masih dianggap B3," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Nah dengan ada ini tentunya berita baik, gembira buat kita, sehingga yang namanya FABA bisa kita manfaatkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat," tambahnya.

Menurutnya, beberapa negara telah lama melakukan hal serupa sehingga teknologi yang tersedia untuk memproses limbah batu bara sudah berkembang.

"Teknologi untuk FABA ini sudah sangat berkembang jauh (di negara lain), Fly Ash dan Bottom Ash ya," imbuhnya.

(aid/fdl)

Hide Ads