Dua produsen baterai mobil listrik asal Korea Selatan sedang bertarung di Amerika Serikat (AS). Kedua perusahaan itu adalah LG Chem dan saingannya SK Innovation Co.
Mengutip Reuters, kedua perusahaan tersebut itu mencoba memanfaatkan masa lalu dan investasi AS yang dijanjikan, serta hubungan dengan politisi di negara bagian Georgia, Ohio dan Tennessee, untuk memenangkan pertandingan akhir dalam sengketa hukum yang telah berlangsung lama atas kekayaan intelektual dan akses ke pasar kendaraan listrik AS yang sedang tumbuh.
Pemerintahan Joe Biden, melalui kantor Perwakilan Dagang AS, pada akhirnya akan memilih pemenang sebelum batas waktu awal April. Namun, terkait hal i Keduanya menolak berkomentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Industri otomotif global berlomba untuk mengembangkan EV (Electric Vehicle/kendaraan listrik). Baterai mobil listrik yang dibuat oleh LG, SK, dan pemasok lain sangat penting untuk memenuhi target pembuatan kendaraan tanpa emisi.
Negara bagian Georgia bakal menjadi pusat produksi baterai mobil listrik, kecuali jika Gedung Putih ikut campur tangan. Pihak SK mengatakan keputusan 10 Februari oleh Komisi Perdagangan Internasional akan memaksanya untuk menghentikan pembangunan pabrik senilai US$ 2,6 miliar di negara bagian tersebut.
Namun, Senator Demokrat Georgia, Raphael Warnock mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah berbicara dengan pemerintahan Biden dan berharap kesepakatan dapat dicapai. "Saya bekerja untuk memastikan orang Georgia akan mendapatkan keuntungan dari pekerjaan yang dijanjikan kepada mereka," katanya.
Di lain pihak LG menyurati Warnock, dengan alasan SK 'menyandera' orang-orang Georgia dalam upaya lobi terakhir untuk menghindari penyelesaian. LG mengatakan, jika SK batal bangun pabrik, maka LG akan melakukan yang terbaik untuk mengisi kekosongan.
Sementara itu Gubernur Negara Bagian Georgia, Brian Kemp, yang seorang Republikan, mendesak Joe Biden untuk membatalkan keputusan Komisi Perdagangan Internasional. Dalam catatannya, pabrik SK akan mempekerjakan hampir 2.600 orang, dan merupakan investasi asing terbesar dalam sejarah Georgia. "Sederhananya, mata pencaharian ribuan orang Georgia sekarang ada di tangan Anda," tuturnya.
Simak juga 'Erick Thohir Minta 3 BUMN Bikin Baterai Mobil Listrik tahun 2023':