Pemerintah lewat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pengembangan inovasi dalam upaya menciptakan alat kesehatan (alkes). Langkah strategis ini diharapkan dapat mendongkrak produktivitas sektor industri termasuk dalam kondisi pandemi saat ini.
PT Pharmindo Rimpang Kokoh (Pariko) dan Universitas Achmad Yani (Unjani) menciptakan alkes berteknologi canggih. Rektor Unjani Prof Hikmahanto Juwana mengatakan, Unjani banyak menghasilkan inovasi di bidang alkes sesuai hasil penelitian mahasiswaFakultas Kedokteran maupun teknologi manufaktur.
"Kerjasama ini bagian dari program triplehelix yang meliputi produsen, akademisi dan pemerintah. Hasil penelitian Unjani dapat dimanfatkan oleh industri," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: RI Ekspor Masker hingga APD Rp 2,9 Triliun |
Menurutnya, industri tidak mungkin melakukan produksi massal jika tidak ada demand. "Maka, kami harap pemerintah yang membuat demand untuk mendukung pengembangan produk alkes dalam negeri. Karena Unjani dibawah binaan TNI AD, kami berharap TNI AD bisa membuat pengadaan barang jasa dari produk hasil kolaborasi ini," katanya.
Sementara itu Direktur PT Pariko Teguh Tanuwidjaja mengatakan, pesan Presiden Joko Widodo agar Indonesia tidak tergantung produk impor, maka perlu ditingkatkan produk alat kesehatan dalam negeri.
"Salah satunya alkes dengan inisiasi produk dalam negeri wajib dilakukan. Di bidang medis industri alkes masih sangat tertinggal apalagi yang canggih. Oleh karena itu, kami berusaha mengembangkan industri alkes yang bisa dipakai di rumah sakit dengan berbasis sains atau berteknologi canggih bahkan berkualitas ekspor dalam rangka mengurangi ketergantungan impor produk alkes," ujarnya.