Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi curiga Kebakaran di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat bisa saja disengaja oleh mafia migas.
Sebagai kilang modern, menurutnya Balongan selayaknya punya sistem pengamanan berlapis dalam menghadapi kebakaran, termasuk disebabkan petir. Kebakaran kilang tersebut, menurutnya semakin memperbesar indikasi adanya pihak yang tidak ingin Indonesia memiliki kilang minyak.
"Sebelumnya, rencana pengembangan Kilang Cilacap, Bontang dan Tuban juga belum dapat direalisasikan. Dengan terbakarnya kilang Balongan, impor BBM semakin membesar, yang menguntungkan bagi mafia migas berburu rente pada impor BBM," kata dia melalui pesan singkat kepada detikcom, Minggu (4/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Corporate Secretary Subholding Refining dan Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya tak mau menanggapi spekulasi tersebut. Pihaknya menunggu hasil investigasi.
"Kita sebaiknya menunggu hasil investigasi ya," sebutnya.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai banyak hal yang bisa menyebabkan Kilang Balongan kebakaran, entah apakah benar karena tersambar petir, kebocoran, kesengajaan, serta bisa juga karena faktor perawatan fasilitas kilang, dan lain sebagainya.
"Jadi ketimbang kita berspekulasi bahwa ini adalah sebuah kesengajaan, segera saja dilakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebab kebakaran itu," sebutnya.
"Kalau misalnya disengaja, kenapa disengaja? siapa yang membakar? kan pertanyannya begitu. Kalau sengaja kan jadi spekulasi kemana-mana. Jadi saran saya serahkan kepada yang berwenang karena ini kan objek vital nasional ya, ya sudah diinvestigasi, dicek penyebabnya, apakah ada kesengajaan atau tidak, apakah kelalaian sifatnya," tambah Fabby.
(toy/dna)