Nasser mengatakan beberapa hambatan akan tetap ada ke depannya. Namun, tanda-tanda positif untuk permintaan energi selama 2021 akan lebih baik di masa yang akan datang.
Fokus utama untuk masa depan Aramco kini bagaimana untuk menavigasi ketidakpastian dengan memanfaatkan neraca. Perusahaan telah menandai penjualan aset yang signifikan selama beberapa bulan terakhir, yang terbaru adalah pengumuman oleh Putra Mahkota kerajaan Mohammed bin Salman pada akhir April untuk menjual 1% dari Aramco ke perusahaan energi global terkemuka.
Aramco berencana mengumpulkan uang tunai dari penjualan aset lainnya juga, termasuk penjualan unit saluran pipa senilai US$ 12,4 miliar membayar utang. Pada pertengahan April, perusahaan menandatangani kesepakatan untuk menjual 49% saham dalam jaringan pipa ke EIG Global Energy Partners, sebuah konsorsium yang dipimpin AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Saudi Aramco adalah IPO terbesar dunia ketika go public pada Desember 2019, dan mencatatkan sekitar 1,5% sahamnya di bursa efek lokal, Tadawul.
(fdl/fdl)