Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini memaparkan perkembangan terkini program pembangkit listrik 35.000 mega watt (MW).
Dia mengatakan hampir semua proyek sudah selesai secara perencanaan dan kontrak. Zulkifli menjelaskan hanya 4% kontrak pembangkit yang masih dalam tahap perencanaan dan kontrak.
"35 ribu MW itu secara perencanaan dan secara kontrak, itu telah terselesaikan sampai akhir 2019 lalu. Tinggal sisa 4% dari 35 ribu MW yang tahap perencanaan dan pengadaan. 96% itu sudah diselesaikan secara sisi perencanaan dan kontrak di akhir 2019," papar Zulkifli dalam diskusi virtual, Jumat (7/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan targetnya penyelesaian proyek-proyek pembangkit itu ditargetkan pada tahun 2021-2023. Namun dia tak menyebut kondisi terkini sudah berapa banyak pembangkit yang terbangun, yang jelas akan ada tambahan 12 ribu mega watt pembangkit selama 5 tahun ke depan.
"Sekarang tinggal kita tunggu penyelesaian dari proyek itu ditambah 7 ribu MW dari program FTP, ini akan diselesaikan di tahun 2021, 2022, dan 2023," ungkap Zulkifli.
"Selama lima tahun ke depan ini ada 12 ribu megawatt, kita akan lihat proyek-proyek ini COD," lanjutnya.
Zulkifli juga mengatakan kemungkinan apabila program 35.000 MW ini selesai, PLN akan fokus melakukan pembangunan proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan. Dia menjabarkan di proyek ini pembangkit EBT hanya sejumlah 2 ribu MW saja jumlahnya.
"Dari 35 ribu MW hanya 2 ribu MW yang merupakan proyek EBT, 33 ribu MW dari proyek ini adalah non EBT. Setelah selesai, kami komitmen bahwa penambahan energi listrik di waktu yang datang hanya akan fokus pada EBT," ungkap Zulkifli.
Dalam catatan detikcom, proyek pembangkit listrik 35.000 MW bakal molor hingga 2029. Padahal, mulanya proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2019. Pemerintah mencatat, hingga Agustus 2020 realisasi pembangkit yang beroperasi sebesar 8.400 MW atau sekitar 24%.
"Status progres program 35.000 MW khususnya pembangkit tenaga listrik disampaikan sampai dengan Agustus 2020 proyek pembangkit yang telah masuk operasi sebesar 8.400 MW atau 24%," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam seminar online, Rabu (23/9/2020).