BPH Migas Minta Pengukur Level Otomatis Segera Diintegrasikan

BPH Migas Minta Pengukur Level Otomatis Segera Diintegrasikan

Nadhifa Sarah Amalia - detikFinance
Selasa, 11 Mei 2021 23:52 WIB
BPH Migas
Foto: BPH Migas
Jakarta -

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa bersama tim lakukan kunjungan lapangan ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Meulaboh, Aceh, Senin (10/5). Dalam kunjungan itu, ia meminta instrumen pengukur level otomatis atau Automatic Tank Gauge (ATG) segera diintegrasikan dengan IT Nozzle SPBU.

Dalam kunjungan ke TBBM Meulaboh, pria yang akrab disapa Ifan ini dan tim didampingi oleh SBM Pertamina Rayon 2 Aceh Salman Al Farisy dan Kepala TBBM Meulaboh Dadang Mulyana. Kunjungan tersebut diadakan sebagai rangkaian BPH Migas Goes to Sumatera hari ke-7.

Ifan menyatakan sejauh ini, ATG belum terintegrasi dengan IT Nozzle SPBU. Padahal, instrumen itu menjadi bagian inti dari pelayanan kesiapan suplay BBM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai dengan hari ini, yang saya tahu belum terintegrasi, padahal investasinya mahal," ujar Fanshurullah, dalam keterangan tertulis, Selasa (11/05/2021).

Lebih lanjut, ia menyampaikan BPH Migas tidak memiliki cabang atau perwakilan di daerah, karena itu jika tidak rajin turun ke lapangan, tidak akan mungkin untuk bisa tahu kondisi riil di bawah.

ADVERTISEMENT

"Hari ini, berhari-hari, puluhan jam, ribuan kilometer dilalui untuk salah satunya agar mengerti kondisi lapangan yang sesungguhnya," ungkap Fanshurullah.

Selain beberapa hal secara interaktif sudah diperbincangkan, masukan yang diberikan intinya terkait safety dan quality, keselamatan dan kualitas pekerjaan .

"BPH Migas telah membuat peraturan cadangan operasional dengan ketentuan 11 hari namun saat ini masih mentoleransi. Ada 150 lebih Badan Usaha tetapi karena Pertamina BUMN dan terbesar, maka penting hal ini disampaikan kepada Pertamina," ujarnya.

Fanshurullah juga meminta agar sertifikasi ditambah iso 37000 anti suap, sebab patut diduga berdasarkan informasi lapangan terkait penyimpangan-penyimpangan yang indikasi masih ada terjadi .

Selain itu, perlu ditambah kendaraan tanki untuk pelayanan Pertashop, Seiring dengan target 80 Pertashop, tentu asumsi harus target tercapai sebagaimana diajarkan iso 9000 untuk antisipasi, sehingga pendukung operasional transportir mesti dipersiapkan.

(ega/ega)

Hide Ads