Berat, Target Lifting Minyak 2021 Sulit Tercapai

Berat, Target Lifting Minyak 2021 Sulit Tercapai

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 27 Mei 2021 13:41 WIB
Menengok Kilang Minyak Lepas Pantai di Dunia
Foto: Getty Images/Ilustrasi
Jakarta -

Lifting minyak harian diproyeksikan tak akan mencapai target di akhir 2021. Berdasarkan proyeksi yang disebutkan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, realisasinya kemungkinan hanya akan mencapai 682.000 dari target 705.000 barel per hari.

"Minyak bumi untuk oil yang tahun ini prognosakan adalah 682.000 barel per hari," kata dia dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (27/5/2021).

Sementara untuk realisasi lifting minyak di kuartal I-2021 adalah 676,2 ribu barel per hari atau 96% dari target. Dia membeberkan beberapa tantangan yang menyebabkan lifting minyak tak mencapai target di kuartal I.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama, entry point yang rendah seperti kami tadi laporkan, tadinya pada saat menyusun APBN, kita berharap bahwa akhir tahun terpukulnya karena COVID tidak sangat besar, ternyata kondisinya bahwa di akhir tahun kita hanya memproduksi sekitar 184 ribu barel per hari kalau tidak salah, sehingga ada gap sebesar 14.200 barel per hari," jelas Dwi.

Selanjutnya ada tantangan dari sisi unplanned shutdown, yakni penghentian fasilitas produksi secara tidak terencana. Hal itu menyebabkan terjadinya gap 6.100 ribu barel minyak per hari.

ADVERTISEMENT

"Kemudian dari mundurnya kontribusi sumur baru karena jadwal pengeboran. Keterlambatan eksekusi kegiatan pengeboran membuat terjadi gap 3.900 barrel oil per hari," tuturnya.

Belum lagi terjadi mundurnya onstream beberapa lapangan minyak sehingga berdampak pada berkurangnya barel minyak per hari.

"Sehingga total berkurang 25.000 barrel oil per hari," papar Dwi.

Di sisa 2021 ini, ada beberapa langkah yang akan dilakukan untuk memacu produksi minyak. Pertama, penambahan program kerja baik bor, workover dan well services. Targetnya itu mampu menambah 3.500 barel minyak per hari.

Dari optimasi produksi, yakni menerapkan teknologi dengan skema no cure no pay. Targetnya itu dapat menambah 800 barel minyak per hari. Sedangkan dari debottlenecking dan pengurasan stok, pihaknya berharap bisa mendapat 2.400 barel minyak per hari.

"Sehingga kedepan diharapkan ada bertambah 6700 barrel oil perhari dari program fill the gap ini," tambah Dwi.




(toy/das)

Hide Ads