3 Fakta Blok Rokan Digarap Pertamina Mulai Agustus

3 Fakta Blok Rokan Digarap Pertamina Mulai Agustus

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 27 Mei 2021 18:00 WIB
Pertamina akan mengelola Blok Rokan, blok migas yang disebut-sebut terbesar di Indonesia. Di dunia, ada sederet blok migas terbesar juga lho. Ini daftarnya.
Foto: Istimewa
Jakarta -

Tiga bulan lagi blok migas di Rokan akan dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR), tepatnya pada Agustus 2021. Proses transisi alih kelola blok migas tersebut dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) sedang berlangsung.

"Sekarang ini sudah tinggal beberapa bulan lagi memang ini masih kejar-kejaran," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (27/5/2021).

Berikut informasi terkini seputar alih kelola Blok Rokan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Perkembangan Transisi hingga Mei

Hingga 21 Mei, progres migrasi data teknis dan operasional sudah mencapai 90%. Itu sudah diserahkan ke Pusdatin pada Februari 2021. Data g&g, operasional, dan produksi, data finansial dan sebagainya sudah dapat diakses oleh PHR. Proses verifikasi data sedang berjalan, dan 10% data lain sedang dalam proses transfer.

Kemudian untuk pemboran sumur dari target 192 sumur baru terealisasi memang masih 63 sumur termasuk 11 sumur untuk konversi.

ADVERTISEMENT

"Dan memang ini sudah ada kesepakatan nanti mana-mana yang belum selesai dan material sudah tersedia bisa dilanjutkan oleh PHR. Ini sudah kita koordinasikan," jelasnya.

Kemudian, target untuk workover dari 39 sudah terealisasi 31. Sedangkan target untuk well services dari 6.819 baru terealisasi 3.787 well services. Selain itu telah disiapkan dua lokasi sumur untuk PHR demi memastikan kesinambungan operasi.

"Kemudian chemical EOR, progres 80% untuk alih kelola," sebut Dwi.

Lebih lanjut mengenai alih kelola, dia menjelaskan data transfer sudah 100%, model conversion 100%, dan surfactant chemical dalam proses. Kemudian proses POD EOR secara keseluruhan sudah 55% (static 100%, dynamic 85%, aspek non sub surface dalam proses.

Mengenai manajemen kontrak, progresnya sudah 88%, di mana 256 dari total 290 kontrak eksisting selesai di-mirroring. Pengadaan material 192 sumur sudah 100% dan tinggal mempercepat delivery. Pengadaan untuk jasa 4 rig sedang diproses dan 3 rig akan farm in dengan PHR.

2. Pengadaan Listrik dalam Proses

Pasokan listrik sudah mencapai progres 80%. PLN akan memasok listrik dan uap ke Blok Rokan. Penjelasan kegiatan operasi, program pemeliharaan, dan proses bisnis telah diserahkan.

"PJB (perjanjian jual beli) tenaga listrik umum PLN dan PHR ditandatangani 1 Februari 2021. Tindak lanjut pembahasan MCTN masih dalam proses, menunggu pengumuman pemenang MCTN. Ini dalam proses tender sekarang," lanjut Dwi.

3. Pekerja Chevron Ditransfer ke PHR

Mengenai ketenagakerjaan sudah mencapai progres 90%. Telah tercapai kesepakatan transfer karyawan. Saat ini tinggal proses administrasi. Untuk pekerja mitra CPI, PHR telah memberikan prioritas untuk memanfaatkan pekerja mitra CPI, untuk dimanfaatkan mitra PHR.

"Jadi pada intinya adalah bahwa hampir semua para pekerja di CPI itu nanti akan di-absorb (diserap) di PHR, kecuali tentu yang tidak mau bergabung. Dan kita akan melakukan offer letter ke mereka yang kita rencanakan di bulan Juni ini, submit offer letter ke para employee yang sekarang di CPI, ya mudah-mudahan tanggapannya baik," jelas Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Pahursip.

Ada beberapa hal yang harus tindaklanjuti oleh pihaknya dalam tempo 2 bulan ke depan, yakni mengenai offer letter, transfer of employee, dan peraturan-peraturan lainnya yang terkait program perubahan manajemen.

"Jadi pada prinsipnya bahwa hampir semua employee yang bekerja dedicated ke wilayah kerja hulu Rokan yang sekarang di CPI nanti akan ditransfer ke Pertamina Hulu Rokan. Perubahannya memang mungkin harus ada tapi akan dilakukan gradual. Jadi perlahan-lahan," tambah Budiman.




(toy/das)

Hide Ads