Fasilitas kartu kredit bagi dewan direksi, komisaris, hingga manajer PT Pertamina (Persero) dihapus. Hal ini diungkapkan oleh Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Kebijakan ini menjadi salah satu yang dibicarakan dalam rapat umum pemegang saham alias RUPS Pertamina kemarin. Apa yang melatarbelakangi penghapusan fasilitas kartu kredit ini?
Ahok menjelaskan fasilitas kartu kredit ini memiliki potensi penyalahgunaan yang besar. Dia menyebut pemakaiannya bisa tidak tepat sasaran. Di sisi lain, fasilitas ini menurutnya tak memiliki dampak untuk memajukan kinerja perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kontrol dari kemungkinan pemakaian yang tidak tepat sasaran dan tidak ada hubungannya dengan memajukan kinerja perusahaan," ungkap Ahok ketika dihubungi detikcom, Selasa (15/6/2021).
Bahkan, perusahaan besar lainnya, Astra disebutnya tidak pernah memiliki fasilitas semacam ini. Yang jelas, Ahok menegaskan pihaknya saat ini ingin merapikan semua pengeluaran, jangan sampai ada pemborosan.
"Swasta model Astra aja tidak pernah diberikan kartu korporasi. Semua sedang dirapikan pengeluaran uang," kata Ahok.
detikcom sempat bertanya kepada Ahok mengenai apa saja potensi pemakaian kartu kredit yang tidak tepat, seperti yang dikatakannya. Namun dia enggan menjawab.
"Tanya ke direksi aja yang tahu," kata Ahok.
Sejak RUPS kemarin, Ahok menegaskan program kartu kredit khusus untuk pejabat Pertamina dilarang.
"Kemarin saya sudah sampaikan di RUPS. 'Mulai hari ini tidak boleh makai kartu kredit perusahaan lagi', segera ditutup dan kembalikan," tegas Ahok.
Lihat juga video 'Kartu Kredit Diaktifkan Orang Lain, Apakah Bank Bisa Dituntut?':