Ada kesamaan pada insiden kebakaran di area Kilang Balongan di Jawa Barat hingga Kilang Cilacap di Jawa Tengah, yakni sementara ini sambaran petir disebut menjadi pemicu kebakaran tersebut.
Menurut Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi, kebakaran dua kali berturut-turut mengindikasikan sistem pengamanan di kilang Pertamina sangat rentan.
"Jadi kalau hanya sekedar terkena petir ini saya kira sangat naif ya. Masak cuma kena petir kemudian menyebabkan kebakaran. Mestinya sistem pengamanan tadi ada penangkalnya kalau ada petir dan lain sebagainya, tetapi ternyata tidak, dua kali itu terkena petir juga. Sekali lagi bahwa sistem pengamanan ini sangat rentan," kata dia kepada detikcom, Kamis (17/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertamina menurutnya harus memperbaiki sistem pengamanannya sesuai standar internasional, karena itu menyangkut masalah kilang dan persediaan BBM. Jika terjadi kebakaran, kerugian yang diakibatkan akan sangat besar.
"Kemudian yang kedua, saya kira Kementerian ESDM harus melakukan audit secara reguler, apakah setiap 3 bulan sekali tapi ada semacam audit sehingga Pertamina benar-benar mengikuti hasil audit tadi," ujar Fahmy.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawanmendorong agar dilakukan audit investigatif atas kejadian tersebut, terutama untuk semua peralatan keamanan di kilang-kilang milik Pertamina.
"Utamanya adalah terkait dengan penangkal petir karena kita tahu bahwa alasan yang selalu keluar adalah terkait dengan adanya sambaran petir pada saat terjadinya kebakaran tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, perlu dicek kembali apakah penangkal petirnya bisa bekerja dengan baik, dan apakah jumlahnya sudah memadai dengan luasan area kilang yang ada sehingga bisa bekerja secara optimal jika memang penyebabnya adalah petir
"Jadi saya kira perlu dilakukan audit investigatif dan juga tes fungsi terhadap semua peralatan-peralatan terutama peralatan safety yang berada di kilang milik Pertamina," tambah Mamit.
Diberitakan sebelumnya, pada kebakaran Kilang Balongan, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan dugaan sementara penyebabnya karena terjadinya kebocoran. Saat itu, lanjut Dofiri, kondisi cuaca tengah hujan disertai petir.
"Awalnya ada rembesan. Ada kebocoran tangki dan sedang dalam penanganan. Kemudian ada petir yang menyambar, apakah karena petir atau apa, kita belum tahu kepastiannya," kata Dofiri kepada awak media di lokasi kejadian, Senin (29/3/2021).
Demikian pula kebakaran yang terjadi pada tangki kilang Pertamina Cilacap, polisi menduga kebakaran terjadi akibat sambaran petir.
"Iya kemungkinan besar (diduga tersambar petir). Karena saat kejadian hujan dan petir. Tapi masih harus diselidiki," ujar Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi, kepada detikcom, Jumat (11/6/2021).