Ada beberapa perubahan yang dilakukan PGN untuk bisa memberikan layanan energi yang affordable masyarakat. PGN mengusulkan beberapa strategi yakni pengembangan infrastruktur diselaraskan dengan rencana pengembangan KI dan penyediaan infrastruktur pendukung KI.
Selanjutnya sinergi produk melalui kerjasama dengan KI sesuai dengan potensi bisnis yang saling menguntungkan. PGN akan terus berkoordinasi dengan Pertamina, PLN, dan stakeholder lainnya dalam rangka membangun kawasan industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesuksesan pemanfaatan gas bumi di suatu kawasan ekonomi baru juga mempertimbangkan jenis industri di dalam kawasan, serta ketersediaan infrastruktur pendukung lainnya seperti jalan, listrik, telekomunikasi, energi dan lain-lain.
Sementara itu, Heru menambahkan ada beberapa kawasan ekonomi tapi tenan belum optimal. Ia menuturkan apa yang disampaikan Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid yaitu kalau bisa mengundang tenant sebagai anchor buyer maka akan menarik kawasan ekonomi semakin tumbuh.
"Atau kita sudah ada beberapa anchor buyer seperti di Batang, saat ini ada industri kaca dan baterai, nanti pasti akan mengundang tenan-tenan yang lain. Kemudian akses dan supply chain-nya harus betul-betul terintegrasi. Kami menawarkan koordinasi dalam membangun infrastruktur dengan Pak Ririek (Direktur Utama PT Telkom), PLN, atau PDAM sehingga lebih kompetitif dalam penyediaan layanan maupun energinya," papar Heru.
PGN juga sudah berkoordinasi dengan KESDM untuk mengenai jaringan pipa transmisi Cirebon-Semarang yang diprioritaskan akan dibangun terlebih dahulu untuk ruas dari Semarang ke Batang. Dengan begitu, akan ada pasokan gas khusus ke Batang melalui jaringan Semarang-Batang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga telah sepakat akan dilakukan speed-up untuk pembangunan jaringan Semarang-Batang dalam membantu pemenuhan kebutuhan gas di Jawa Tengah. Menurutnya, Jaringan Pipa Cirebon-Semarang juga penting untuk didorong diselesaikan.
"Faktanya Jawa Tengah memang agak shut posisi gasnya, saya kira perlu di 'gas', sehingga gas untuk industrinya bisa jalan," imbuh Ganjar.
Di sisi lain, Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid menuturkan untuk mensukseskan Kawasan Ekonomi Baru memerlukan integrated approach yang jelas di mana suatu kawasan ekonomi harus memiliki infrastruktur dan akses terhadap moda transportasi.
"Di sisi lain yang tak kalah penting adalah menarik anchor tenant, industri hulu atau industri awal yang menjadi penopang dan kemudian akan didukung oleh industri lainnya. Dengan demikian kawasan ekonomi akan menjadi sukses," ujarnya.
(akd/hns)