Pemerintah menargetkan produksi minyak bumi bisa mencapai 1 juta barel di 2030. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan, ada berbagai strategi untuk mencapai target tersebut.
"Saya meminta agar SKK Migas dapat mengawal rencana strategis hulu migas, sehingga target produksi migas Indonesia di tahun 2030 untuk mencapai 1 juta barel minyak bumi per hari dan 12.000 MMSCFD gas bumi per hari tercapai," kata Arifin dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7/2021).
Arifin mengulas empat strategi utama yang perlu dilakukan dan diupayakan oleh seluruh pelaku industri hulu migas dalam mencapai target tahun 2030 tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, mempertahankan level produksi saat ini melalui optimasi produksi pada lapangan eksisting. Melalui manajemen yang baik, pelaksanaan program kerja yang agresif, masif serta efektif dan efisien, transisi wilayah kerja alih kelola secara cepat dan efektif, serta reaktivasi lapangan tidak berproduksi, menjadi kunci untuk menahan laju penurunan produksi alamiah di berbagai lapangan migas dengan kondisi mature/brownfield," papar Arifin.
Upaya yang kedua, lanjutnya, yaitu transformasi contingent resources menjadi produksi melalui pengawasan dan pengendalian yang baik terhadap pelaksanaan rencana pengembangan lapangan yang telah disetujui, hingga percepatan monetisasi lapangan-lapangan yang belum dikembangkan.
"Selain itu, diperlukan pula perhatian khusus untuk pengembangan migas non-konvensional di Indonesia," lanjutnya.
Strategi ketiga, urai Arifin, yaitu percepatan penerapan pemroduksian tahap lanjut, baik secondary maupun tertiary recovery yang diharapkan untuk dapat memberikan kontribusi tambahan produksi minyak bumi nasional.
"Untuk mewujudkan cita-cita di tahun 2030, maka beberapa proyek EOR harus segera direncanakan dan dieksekusi. Pemerintah juga mendorong KKKS untuk menjalin kerja sama strategis dengan pihak lain yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam pengembangan dan penerapan EOR," seru Arifin.
Adapun upaya keempat adalah peningkatan dan percepatan eksplorasi. Hal tersebut dikatakan Arifin menjadi strategi yang tidak kalah penting dalam upaya peningkatan produksi migas nasional.
"Pemerintah akan senantiasa mendorong peningkatan kegiatan akuisisi dan kualitas data migas secara terintegrasi sehingga dapat menunjang kegiatan eksplorasi dan investasi hulu migas di Indonesia," ungkap Arifin.
Selain itu, ia menyatakan pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) di wilayah terbuka serta keterbukaan akses data hulu migas juga menjadi salah satu upaya kunci untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi hulu migas di Indonesia.
Arifin juga meminta SKK Migas untuk terus melanjutkan perbaikan tata kelola hulu migas agar lebih efisien dan efektif, sehingga dapat mencapai target yang maksimal.
Lihat juga Video: Ekspor Non Migas Maret 2021 Tertinggi Sepanjang Sejarah RI