Menteri ESDM Cari Mahasiswa buat 'Bangun' PLTS, yang Minat Merapat!

Menteri ESDM Cari Mahasiswa buat 'Bangun' PLTS, yang Minat Merapat!

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 13 Agu 2021 10:11 WIB
Jakarta Energy Forum 2020 resmi dibuka oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. Acara ini bertema  The Future of Energy.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk terlibat dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) guna mempercepat energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Hal itu itu dilakukan dalam program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya). Program ini untuk membantu negara dalam mempercepat dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29-41% pada 2030. Selain itu, memenuhi target pemanfaatan EBT sebanyak 23% pada 2025.

"Saya mengajak para mahasiswa secara aktif ikut dalam program Gerilya dalam sebagai proses pemberdayaan untuk berpartisipasi untuk energi bersih dan melestarikan lingkungan. Saya juga mengajak para praktisi dosen, narasumber ahli, untuk ikut jadi pengajar dan mentor," kata Arifin dalam Launching Program GERILYA, secara virtual, Jumat (13/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arifin optimis RI bisa memenuhi target penurunan emisi gas rumah kaca dan EBT. Karena, menurutnya RI memiliki potensi besar dalam pemanfaatan EBT yang disebut lebih dari 450 gigawatt, tenaga surya lebih dari 200 gigawatt, disusul tenaga air, bio energi, panas bumi, hingga samudra.

"Tetapi saat ini pemanfaatan EBT baru 2,5% dari total potensi. Ini yang harus kita kejar pemanfaatannya. Dari berbagai potensi EBT tersebut pembangkit listrik tenaga surya akan lebih mendominasi mengingat potensinya sangat besar dan harganya semakin kompetitif," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Program Gerilya sendiri merupakan program kolaborasi Kementerian ESDM dan Kemendikbud Ristek. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengungkap nantinya dalam program ini mahasiswa akan mendapat 20 sks materi selama 6 bulan. Rinciannya 3 bulan pembekalan hingga 3 bulan pengalaman di lapangan.

"Dengan pembekalan dan pengalaman yang didapat mahasiswa dalam program Gerilya akan menjadi bagian transisi pemanfaatan energi bersih serta secara konkrit berperan aktif dalam aktivitas PLTS Atap di Indonesia sebagai bagian pembangunan EBT,"

Program Gerilya ini sudah dibuka mulai hari ini 13 Agustus hingga 20 Agustus 2021. Pendaftaran bisa dilakukan secara online melalui laman https://www.esdm.go.id/id/page/gerilya

Syaratnya, mahasiswa S1 dan D3, mahasiswa semester 5, memiliki IPK terakhir 2,75, kemudian pernah memiliki pengalaman organisasi di lingkungan kampus atau luar kampus.

Selain itu, memiliki kemampuan kerjasama dan komunikasi yang baik dalam bahasa Indonesia, berkomitmen mendedikasi waktu secara penuh untuk mengikuti program Gerilya selama 6 bulan, bersedia mengikuti Team-base Project berdasarkan penempatan, dan terakhir tidak terikat program sejenis di institusi atau lembaga lain.

(fdl/fdl)

Hide Ads