PLN Batam mengembangkan sistem Advanced Metering Infrastructure (AMI). Sistem ini diyakini mampu menjamin ketersediaan dam kapasitas energi listrik di Batam.
Direktur Utama Bright PLN Batam Nyoman Astawa menjelaskan bahwa AMI merupakan sistem kelistrikan yang melibatkan penggunaan teknologi berbasis informasi dan komunikasi untuk mengontrol keseluruhan infrastruktur smart meter yang tersebar.
AMI akan menggunakan jaringan komunikasi dua arah menuju operational center dan semua program aplikasi yang digunakan. Sistem AMI ini didukung oleh optimalisasi fiber optic, radio link, dan power line carrier (PLC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan melibatkan teknologi yang ada, baik itu dari hard components seperti fiber optic hingga soft component seperti cloud dan artificial intelligence (AI), akan banyak manfaat yang dapat diperoleh PLN Batam dan pelanggan," ucap Nyoman dalam keterangannya, Minggu (15/8/2021).
Nyoman menyebutkan manfaat-manfaat tersebut adalah seperti perolehan data yang lebih lengkap dan cepat, pencapaian produktivitas kerja yang lebih efektif dan efisien, memotong biaya operasional, dan masih banyak lagi.
"Untuk pelanggan AMI akan kita berikan kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan informasi-informasi dari PLN Batam secara lebih mudah dan transparan. Sehingga keterlibatan antara PLN Batam selaku supplier dan demand dari pelanggan akan menimbulkan ekosistem dengan integrasi yang kuat dan berkelanjutan," ungkap Nyoman.
Nyoman mengatakan untuk menyukseskan proyek AMI ini PLN Batam sedang fokus pada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama yaitu bagaimana AMI ini sesuai dengan apa yang diinginkan oleh seluruh pelanggan di Kota Batam.
Kedua pengembangan utilitas yang tidak hanya antara PLN Batam ke pelanggan, namun bisa menjangkau hingga ke banyak dimensi dan berjalan secara dinamis. Upaya terakhir adalah mengupayakan supporting system lainnya yang dapat membawa manfaat proyek AMI ini hingga ke spektrum layanan yang lebih luas dan beragam.
"PLN Batam berharap dengan pengembangan proyek AMI ini dapat memberikan kesempatan juga kepada Kota Batam untuk memulihkan kondisi perekonomian akibat pandemi yang saat ini masih terjadi dan telah mengganggu kelancaran ekosistem perdagangan dan sektor lainnya," kata Nyoman.
(hal/dna)