Proyek pembangunan kilang minyak oleh Subholding Refining and Petrochemical melalui PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) terus berlanjut di masa pandemi. Perseroan menargetkan mega proyek revitalisasi kilang (RDMP) dan pembangunan kilang baru (GRR) dapat dituntaskan tepat waktu.
Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Ifki Sukarya menjelaskan proyek RDMP Balikpapan yang kini dalam fase 1, progres pembangunan fisik per akhir minggu pertama Agustus 2021 telah mencapai 38,35% secara keseluruhan.
Dia pun menerangkan long lead Item atau paket peralatan yang keseluruhan prosesnya mulai pengadaan, manufaktur sampai tiba di Balikpapan memerlukan waktu sekitar 2 tahun, sebagian telah tiba dan sebagian lagi sudah proses pengapalan maupun manufaktur. Proyek ini ditargetkan mulai berproduksi pada bulan Maret 2024 dan dilanjutkan dengan onstream gasoline block pada November 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedang dilaksanakan tahapan membangun unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang memegang peranan penting dalam operasional kilang. Unit ini berfungsi untuk meningkatkan profitabilitas kilang melalui pengolahan residu menjadi produk yang bernilai lebih tinggi," terang Ifki dalam keterangan tertulis, Senin (16/8/2021).
Sementara itu, di proyek RDMP Balongan progres fisik secara keseluruhan mencapai sekitar 29,06% pada minggu pertama Agustus 2021. Ifki menjabarkan pekerjaan konstruksi sedang dalam tahap penyiapan pemasangan pondasi agar kokoh untuk menyokong peralatan-peralatan baru proyek.
Selain proyek RDMP, Ifki menyampaikan proyek lain yang dikerjakan oleh Subholding Refining & Petrochemical adalah pembangunan kilang baru (GRR) di Tuban. Saat ini di GRR Tuban telah dalam proses pengerjaan Front End Engineering Design (FEED).
"FEED ini merupakan salah satu milestone penting dalam proyek pembangunan kilang GRR Tuban. Dari FEED ini, diharapkan didapatkan gambaran secara spesifik terhadap peralatan kilang dan infrastruktur yang akan dibangun di Kilang Tuban," ulas Ifki.
Adapun aktivitas fisik untuk persiapan pembangunan, kata Ifki, terus berjalan melalui pekerjaan land clearing yang telah mencapai realisasi 54,10% pada awal Agustus. Land clearing tersebut telah memasuki tahap ketiga. Proyek GRR Tuban dicanangkan rampung pada tahun 2027 dan dapat mendukung peningkatan ketahanan energi nasional.
Ifki menegaskan proyek-proyek Pertamina terus dalam pengerjaan dan pemantauan ketat untuk dapat mencapai realisasi yang ditargetkan, dan dapat segera memberikan manfaat untuk meningkatkan ketahanan energi nasional bagi Bangsa Indonesia.
(akd/hns)