Energi merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk menjalankan aktivitas setiap harinya. Kemudian transformasi digital bisa membangun masa depan energi bersih yang rendah karbon.
Hal ini bisa menjadi salah satu strategi mengatasi perubahan iklim di dunia. Laporan International Energy Agency menyebutkan jika total energi yang dihasilkan diubah menjadi energi yang dikonsumsi oleh transportasi, industri, bangunan, dan perangkat.
Sementara sisanya hilang atau terbuang dalam proses produksi dan transmisi. Bila jumlah energi yang hilang dapat dikurangi dan penggunaannya lebih efisien, emisi karbon diperkirakan dapat dikurangi hingga setengahnya.
Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor LesteRoberto Rossi, mengatakan, listrik merupakan energi yang paling efisien dan vektor terbaik dalam dekarbonisasi. Sementara teknologi digital memungkinkan otomatisasi pengelolaan dan pengukuran konsumsi energi yang lebih efisien dan akurat.
"Perpaduan listrik dan teknologi digital memfasilitasi peralihan ke energi yang lebih bersih, sekaligus menghilangkan inefisiensi energi. Di Schneider Electric, kami menyebutnya Electricity 4.0, era baru dari energi masa depan," kata dia dalam keterangannya, Jumat (20/8/2021).
Dia mengungkapkan sebagai sektor yang menyumbang emisi karbon terbesar, korporasi di sektor transportasi, industri dan bangunan di seluruh dunia tengah menghadapi tekanan global dalam mengurangi produksi emisi karbon dalam kegiatan operasionalnya di samping juga harus mempertahankan keberlanjutannya, akibat dampak dari pandemi COVID-19.
(kil/ara)